pesan pembuka dan penutup

Sabtu, 30 Maret 2013

Blak-Blakan Tentang PERSEPSI OBJEK dan PERSEPSI INTERPERSONAL



PERCEPT menurut para ahli:

Allport
Pengalaman fenomenologis tentang suatu objek, bagaimana objek atau situasi tampaknya pengamat

Fritz heider
Proses konstruktif (biologis dan sosio psikologis)


Mc David & Harari
persepsi sosial: peran pengaruh sosial yang dihasilkan pada proses dasar persepsi

Apa itu PERCEPT?
Apabila suatu objek atau peristiwa di dunia luar itu disebut distal stimuli, maka persepsi tentang stimuli disebut percept




Dapatkah anda membedakan manakah yang lebih sulit antara persepsi objek dengan persepsi interpersonal?
Leets SeE yAY........


Persepsi Objek

 Pada saat anda menunjukkan bola sepak yang baru anda beli dan meminta persepsi pada teman-teman anda tentang bola sepak tersebut, apa yang mereka persepsikan?
Benar! bulat, bundar, benda yang bisa memantul, bersih, mulus, sebesar kepala, atau apapun. Kemungkinan besar jawaban dari teman-teman anda pasti tidak begitu berbeda.





Hal itu menghantarkan kita pada penjelasan persepsi objek:


  1. Stimuli ditangkap oleh alat indera kita melalui benda-benda fisik seperti gelombang, cahaya, gelombang suara, temperatur, dsb

Hal ini mengingatkan saya pada acara di tv kabel channel (National Geographic) tapi saya lupa dengan judulnya. Pada film dokumenter tersebut banyak para peneliti yang membuktikan bahwa alat indera mampu menipu dan mempersepsikan sesuatu yang salah. Sebagai salah satu contoh kasus yang paling saya ingat adalah bagian seorang peneliti yang menunjukkan gambar latop terbuka kira-kira 75 derajat sehingga terlihat kedua sisi punggung latop. “Bedakan warnanya,” tantangnya. Lalu para penonton banyak yang berpendapat dan bersepakat bahwa sisi atas berwarna abu-abu dan sisi bawah berwarna hitam. Si peneliti tertawa dan mulai menunjukkan jawaban yang sebenarnya. Lengannya menutupi di tengah antara kedua sisi tersebut dan membuat para penonton terkejut! Aku juga sih... T_T” Setelah si peneliti meletakkan lengannya tepat di tengah antara kesua sisi latop tersebut, warna yang awalnya tampak berbeda, kini sama sekali tidak masuk akal! Warna kedua sisi tersebut sama alias berwarna abu-abu!!!!!

Tidak hanya itu, kasus tentang gelombang suara pun juga ada. Kembali pada alat indera mata, ada lagi kasus saat salah satu penonton memberanikan diri mengikuti kemauan si peneliti untuk meletakkan kedua tangan di atas meja dengan jarak yang agak jauh dan di tengah-tengah meja diberi pembatas dan tangan palsu. Si peneliti mulai mengambil bulu untuk menggelitik tangan sebelah kanannya dan tangan palsu itu. Si penonton terus melihatnya. Digelitik dengan apapun, tidak lama si peneliti mengambil sesuatu di bawah meja dan memukul tangan palsu itu dengan PALU! Sontak saja, si penonton itu langsung tegang, pucat dan matanya mendelik. Lalu setelah sadar, ia menanggapi sambil tertawa bahwa dia merasa tangannya sendiri yang baru saja dipukul palu! Film dokumenter yang bagus sekali.



   2. Pada saat menanggapi objek, kita hanya menanggapi sifat-sifat luar objek itu dan tidak meneliti sifat-sifat batin objek itu


Dengan penjelasan ini, saya jadi menyalahkan kartun! Bayangkan, vegetables yang berada di dapur tiba-tiba saja menyatu dan hidup, saling berbicara, berjalan, bergembira, lalu majikannya datang, mereka mati kembali.......NGEEEKKKK!!!!!
Yang aku tahu, bu fakta bilang kalo suatu objek/ benda-benda itu nggak pernah hidup dan bernafas, kawand! Tapi jangan bersedih, kalian masih punya otak kanan, kalian masih mampu berimajinasi menghidupkan mereka. Bisa memikirkan apa yang mereka pikirkan, bisa mencerna segala perilakunya atau apalah, asal jangan sampai kelewat batas alias gila! Heeheheee.... bercanda kok. :p Tapi beneran!>:o #kejangkejang



   3. Pada saat mempersepsikan suatu objek, objek tidak akan bereaksi pada anda dan anda sendiri juga tidak dapat memberikan reaksi emosional padanya


Memang benar! Apakah anda malah lebih berharap suatu benda memberikan reaksi pada anda, menghujat anda, tersenyum pada anda? Jika iya, maka berimajinasilah! Aku kan udah bilang. Coba cari komik horor ‘ghost school’ seri anjing berwajah manusia. Bukalah tiap lembarannya dan temukan cerita itu dengan judul ‘Bola terapung di wc sistem hisap’ hiiiiiiiiiiyyyyyyyyyyyy.........................=,=”



   4. Objek relatif tetap, manusia berubah-ubah

Kembali pada peristiwa bola yang baru saja anda beli tadi (pembaca:aku nggak punya bola) (saya:Cuma contoh..grrrrrr!!!!#muka serigala) Bola sepak yang anda beli itu selalu anda mainkan bersama teman-teman anda. Seminggu, sebulan hingga tidak terasa sudah setahun, ciyeeeee.....
Anda mulai memandanginya. Bola itu sudah kusam, tidak sebersih dulu (ya iyalah), kotor, kulitnya sobek. Tapi yang perlu anda sadari, secara keseluruhan, bola anda tidak pernah berubah. Dia (?) tetaplah bola. Tidak menangis atau bersedih karena selalu kalian tendang pakai kaki. Mereka tidak punya perasaan atau batiniah, woy!



Persepsi Interpersonal

Misalkan anda dan kakak perempuan anda yang baru saja pulang dari luar negeri berpapasan dengan teman-teman anda. Lalu anda meminta mereka untuk mempersepsikan serta menerangkan sifat-sifat kakak anda, plaaaaakkkkk!!!!!!!
Persepsi mereka pastilah sangat beragam. Ada yang berpendapat begini, ada yang berpendapat begitu... (lirik doraemon?)

Hal itu menghantarkan kita pada penjelasan persepsi interpersonal:

  1. Kemungkinan stimuli akan tersampaikan melalui lambang-lambang verbal/ grafis yang disampaikan oleh pihak ketiga



Misalkan anda memenangkan undian makan malam dengan selebriti (Horeee...) dan anda belum sama sekali bertemu atau mengenalnya. Tetapi anda sudah mampu mempersepsikannya melalui penggambaran media(televisi, majalah, film layar lebar, sinetron, gosip, dll). Itulah yang dimaksud dari bagian pihak ketiga yang dapat mengurangi kecermatan persepsi anda.




   2.  Anda mencoba memahami apa yang tidak tampak pada keseluruhan alat indera anda

Manusia memang cerdas! Anda tidak hanya melihat perilaku dan tindakan yang terlihat, namun juga melihat mengapa orang yang anda lihat berperilaku seperti itu, apa motif orang itu melakukan tindak-tanduk atau bertingkah seperti itu. #langsung paranoid hahaaa.....>_<”o



   3. Persepsi cenderung keliru


Terlepas dari peristiwa bola sepak baru yang teman-teman anda persepsikan, pastilah ekspresi yang ditampilkan pada wajah mereka berbeda lagi pada saat mempersepsikan kakak anda. (si kakak: kenapa harus saya??? Why..!!!!) why not, hahhaaaa.....
Pada saat teman-teman anda melihat dan mempersepsikan bola anda, pastilah ekspresi yang ditampilkan dengan tatapan kosong dan dingin, tetapi apakah teman-teman kalian juga memberikan ekspresi seperti itu pada kakak anda? (si kakak: grrrr...aku bunuh kalian!) jiaakkakaaa....XD

Kakak anda pastilah tidak akan diam saja ditatap oleh teman-teman anda. Dia akan memberikan reaksi atas tatapan teman-teman anda. Faktor-faktor personal teman-teman anda dan karakteristik orang yang ditanggapi, serta hubungan antara kakak anda dengan teman-teman anda menyebabkan persepsi interpersonal sangat.. sangat cenderung keliru sekali. Sangat sulit pula dalam membedakan persepsi siapa yang salah dan persepsi siapa yang benar.


   4. Manusia cenderung berubah-ubah


Anda adalah manusia? (anda:bukan!) hiyaaaa.... Nah! Manusia itu perasaannya cenderung selalu berubah-ubah. Anda pastilah bukan anda yang kemarin. Saya pun juga sangatlah berbeda dengan saya yang kemarin maupun esok dan seterusnya. Hari ini anda menangis karena celengan ayam yang disembunyikan oleh adik anda, mungkin esok anda tertawa girang karena menemukan celengan ayam adik anda. Nah lho??! :3 Kemarin anda di rumah, hari ini anda di pasar ikan sambil gigit duri ikan.

Tetapi sejauh mata memandang, betapa sulitnya anda mempersepsi orang lain, pada akhirnya kita mampu memahami orang lain melalui komunikasi. Walaupun tidak menutup kemungkinan, anda sama sekali tidak dapat sepenuhnya mempersepsikan seseorang yang menganggap hal yang tidak seharusnya dibuka alias privasi sehingga ditutup terlalu rapat dan agak susah untuk dimengerti. 
 Its magic!^_0"o



Selasa, 19 Maret 2013

Test Kuis Di Kelas Psikologi Komunikasi

MINGGU INI tepatnya pada hari senin kemarin  aku mulai kuis nih....
Ampun deh, belajar tapi masih belum sepenuhnya paham dan itu membuatku kembali takut dalam metode belajar yang tidak teratur. Sepertinya aku harus merekap ulang jadwal belajar agar kembali formal. Akhirnya menjelang kuis psikologi komunikai, belajar kilat pun dilaksanakan juga. Namun hanya beberapa menit yang terambil dan dosen pun datang. Keterkejutan mental plus menipisnya daya ingat menjadi penghalang untuk memulai. AAAAAaaarrrggghhh!!!!!!!


Ternyata soalnya.... banyak banget yang nempel sama catetan, tapi apalah daya ketika ingatan tidak cukup memadai. Super deh, kukerjakan dengan ikhlas dengan ketertumpuan sukarela yang tinggi. Dengan minat yang tinggi, kutuliskan apa adanya. 

Tulis... coret.. tulis...coret.. coreetttt......tulis!!!!!!!

Seingatku ada salah satu soal menyebutkan 4 mahzab, trus faktor-faktor seperti ekologis, rancangan dan arsitektural, kognisi, blablablablaaaa.....LUPA!!!!!!!
Oh yaaa... aku ingat! Jelaskan pendekatan psikologi dalam lingkup komunikasi, lek gak salah gitu seh!hehehheheeee......

Langkah terakhir setelah menyelesaikan adalah mengakhirinya dengan doa syukur. Semoga hasilnya sesuai dengan harapan. Amien

*Langkah awal sebelumnya yaa berdoa, hanya saja pada saat awal pengerjaan... doa lebih khusyuk dengan dada berdebar-debar hehheee.... nggak deng! Sama-sama khusyuknya kok. Cuman beneran deh,kali pertama berdoa dengan dada berdebar-debar (menantikan soal yang segera memeletkan lidah di depan wajah) whaaaaauuuch......T_T"6  

Berbicara Tentang Pewarnaan Pada Faktor Rancangan Dan Arsitektural

Sebelumnya saya meminta maaf karena melalaikan tugas minggu lalu, karena terdapat acara yang tidak dapat ditinggalkan dan merehat tugas mingguan yang seharusnya telah ditunaikan minggu lalu. Kini saya akan memasukkan tugas minggu lalu. Tugas minggu lalu cukup unik. Masing-masing kelompok diberi beberapa tema sub judul yang masing-masing berhubungan dengan 'psikologi komunikasi'. Kenapa terbilang unik? Bayangkan saja, kelompok kami kebagian tentang FAKTOR RANCANGAN DAN ARSITEKTURAL yang sudah jelas berkaitan dengan bangunan dan orang-orang arsitek, begitu awal pemikiran sebelumnya.
Kami mulai searching dan membuka buku, alhamdulillah ketemu juga. Kurang lebih tertera beberapa baris seperti yang ada di dalam buku PSIKOLOGI KOMUNIKASI oleh Drs. Jalaluddin Rakhmat, M. Sc. Mari kita baca dan pahami bersama, let's see yaaayyyy!!!!!!


Osmond (1957) dan Sommer (1969)
"Membedakan antara desain bangunan yang mendorong orang untuk berinteraksi/ sociopetal dan rancangan bangunan yang menyebabkan orang menghindari interaksi/ sociofugal. Pengaturan ruangan juga telah terbukti mempengaruhi pola-pola perilaku yang terjadi di tempat itu."

Dewasa ini telah tumbuh perhatian di kalangan para arsitek pada pengaruh lingkungan yang dibuat manusia terhadap perilaku penghuninya. Satu rancangan arsitektur dapat mempengaruhi pola komunikasi di antara orang-orang yang hidup dalam naungan arsitektural tertentu.

===================================================================
Pada intinya adalah faktor rancangan dan arsitektural sangat berkaitan sekali dengan keberadaan psikologis tiap-tiap individu. Misalnya, saya membaca salah satu blog yang menjelaskan bahwa rancangan arsitektur bangunan sering memanfaatkan warna dalam efek psikologis seseorang. Sebagai suatu fenomena si pemilik menginginkan bangunan rumah yang enerjik, dinamis, aktif, komunikatif, bersifat kesemangatan dan terkesan mewah, maka dipilihlah pewarnaan merah. Begitu pula dengan karakter seseorang yang natural, terkesan nyaman, ramah dan akrab, maka dipilihlah warna cokelat. Begitu pula dengan pewarnaan lainnya. Semua hal itu cukup mempengaruhi komunikasi dan perilaku seseorang di dalam naungan bangunan tersebut. Cukup komunikatif, bukan?

Sabtu, 09 Maret 2013

Psikoanalisis Dalam Intrapersonal Communication



Kenapa saya memberi judul diatas? Karena hal itu semata-mata guna melengkapi sebagian catetan dari kelas psikologi komunikasi dalam penggabungan referensi dari buku 'psikologi komunikasi' yang saya baca. Kemarin kelas saya membahas tentang kepribadian tiap-tiap manusia yang memiliki perbedaan secara finansial. Setelah saya cocokkan dalam buku 'psikologi komunikasi' Drs. Jalaluddin Rakhmat ternyata pembahasannya hampir sama dan masuk dalam sub-bab Intrapersonal Communication.

Perpaduan hasil catataan dengan sedikit referensi yang saya ambil, menghasilkan pembeberan seperti berikut:  
Lets see yay!



    1. Tokoh-Tokoh:


.Mahatma Gandhi

Whenever you are confronted with an opponent. Conquer him with love.

(Setiap kali Anda dihadapkan dengan lawan. Taklukkan dia dengan cinta.)


.Ernesto ‘Che’ Guevara

I dont care if I fall as long as someone else picks up gun and keeps on shooting.

(Aku tidak peduli jika aku jatuh asalkan orang lain mengambil pistol dan terus menembak.)


.Steve Jobs

Why join the navy if you can be a pirate?

(Mengapa bergabung angkatan laut jika Anda dapat menjadi bajak laut?)


.Ralph Waldo Emerson

To be great is to be misunderstood.

(Untuk menjadi besar adalah untuk disalahpahami.)


.Barack Obama

If you are walking down the right path and you’re willing to keep walking, eventually you’ll make progress.

(Jika Anda berjalan ke jalan yang benar dan Anda bersedia untuk terus berjalan, akhirnya Anda akan membuat kemajuan.)

.Kalo aku sih:: 3:)
Aijin Dari Goa Hantu
Dibutuhkan kesalahan terbanyak untuk mencapai keberhasilan terbesar



    2.     Psychoanalisis


.Sigmund Freud-->id, ego, super ego

Id: eros >< thanatos

Ego: current thoughts, perception(pemikiran saat ini, persepsi)

Super ego: conscience, norm, culture(hati nurani, norma, budaya)

.Jung-->Personal and collective consciousness(Pribadi dan kolektif kesadaran)

.Adler--> creativity for superiority(kreatifitas untuk keunggulan)


3.      Approath                The concept of human     Theoritis             Contribution social psychology

>Psychoanalycs             Homo volens              Freud, Jungs,      Personality structure

                                                                                                            (struktur kepribadian)

                                                                              Tdler Horney

>Cognitive                      Homo sapiens            Kelly, Lewin        Interpersonal perception group

                                                                              Festinger,            dynamic (Persepsi interpersonal

                                                                                                            dinamika kelompok)

                                                                              Plaget,

                                                                              Kohlberg


>Behaviorism               Homo mechanitus      Skinner, Hall,      Eksperiment, Social control

                                                                              Dollard and

                                                                              Miller, Bandura











     4.     Pengertian Inferiority (rasa rendah diri)


keadaan emosi yang mengakibatkan munculnya berbagai perasaan negatif seperti kegelisahan, rasa tidak aman, rasa tidak mampu, takut gagal, dsb.

. Dibedakan menjadi 2 bagian besar, yaitu: Inferiority feeling (perasaan rendah diri sadar dan Inferiority complex (perasaan rendah diri tak sadar).

Perasaan Rendah Diri Sadar (Inferiority Feelings)

Mendorong dan memotivasi orang untuk hidup dan berkembang.

Perasaan rendah diri tak sadar (inferiority complex)

Sebuah rasa rendah diri yang timbul akibat konflik dalam diri seseorang. Sebuah konflik yang terjadi antara keinginan untuk diperhatikan dan rasa takut untuk dipermalukan sehingga setiap kegiatan yang ingin dilakukan selalu dibatasi oleh kedua hal itu.

Perbedaan dari keduanya sangatlah jelas. Inferiority feeling sudah jelas lebih mengungguli inferiority complex. 

Sebagai suatu contoh; si A dan si B berada dalam kelas yang sama. Pada saat hendak presentasi, si A merasa sedikit grogi dengan suatu materi yang akan disampaikan. Pada menit-menit terakhir, dia berusaha untuk menarik nafas panjang dan positive thinking. Melalui proses itu, si A berusaha memotivasi diri dalam segala pemikiran bahwa jika dia tidak maju, maka keseluruhan opininya akan terpendam. Misal kemarin si A mengalami kegagalan dalam menyampaikan opininya, hal itu dibuat sebagai suatu pengalaman dan dia berusaha untuk memperbaikinya lebih baik lagi. Jika si A maju, maka ia pasti yakin telah puas untuk memaparkan apa yang hendak disampaikan sehingga beberapa detik terakhir, si A dapat memaparkan segala teori yang disampaikan dengan mudah.
Sebaliknya dengan si B, kemajuan dan kepercayaan diri yang ditampilkan oleh si A membuat si B merasakan suatu kekalahan yang sebenarnya sama sekali belum pernah terjadi. Rasa kekalahan telak itu terjadi pada konflik batin si B,'apakah saya bisa seberani itu? Pastilah saya tidak mampu dan semuanya pasti gagal.'
Kegagalan yang sudah dipirkan oleh si B segera terbentuk menjadi sebuah kesalahan terbesar, karena setelah itu, pada menit-menit terakhir si B akan merasakan seluruh tubuhnya gemetar, tangannya tidak berhenti kram, dan susah dalam berbicara. Hal itu juga dialami oleh si A, namun si A masih dapat mampu mengendalikannya. Sedangkan si B yang merasa terintimidasi dengan si A, pada detik-detik terakhir akan mengalami gangguan panik luar biasa. Rasa ketaakutan yang sudah jelas tidak ingin dipermalukan lebih padahal ia telah menyiapkan segala materi lebih awal dan telah menguasainya.

Inferiority feelings--> si A(tidak terlalu serius dan hanya rasa rendah diri sesaat)
Inferiority complex--> si B(rasa rendah diri yang fatal dan sangat serius dikarenakan suatu pengalaman-pengalaman sebelumnya yang sangat buruk dan ia tidak mampu mengendalikannya lagi sehingga dibutuhkan psikiater untuk membantu kepribadiannya)



     5.     Behaviorism


.Aristoteles-->Tabularasa (kita lahir dari kertas putih)

Kita tidak mungkin mengisi cara/ kebiasaan apapun tanpa pengalaman/ pembelajaran yang masuk dalam kehidupan kita.

.Thorndile, Watson--> Empiricism + utilitarianism + hedonism = Behaviorism

.Pavlov--> Classical conditioning                                                 

.Skinner--> Operant conditioning

.Bandura--> Imitation, self assurance/ reinforcement, efficacy

(Imitasi, jaminan / penguatan diri, efikasi) 



      6.     Cognitive Psychology


.Descartes and Kant: Mind is the scientific to....... (daya pikir manusia terhadap ilmu pengetahuan sangatlah terbatas)

.Secara garis besar, ada 2 macam cara berpikir: berpikir autistik dan realistik(menurut buku psikologi komunikasi:Drs. Jalaluddin Rakhmat; hal.69)

Autistik -->melamun, mengkhayal, wishful thinking, berfantasi

Dengan berpikir autistik, orang-orang melarikan diri dari kenyataan dan            melihat hidup sebagai gambar-gambar fantastis.

Realistik-->(menurut Floyd L. Ruch) adalah deduktif, induktif, dan evaluatif

                     Berpikir sesuai nalar dalam rangka menyesuaikan diri dalam dunia nyata.

.Rationalism-->Gestalt psychology

.Lewin: Human behavior must be observe in its context (situational àField)

(Perilaku manusia harus diperhatikan dalam konteksnya)

B = (P, E)

.Asch: Group judgment, impression-->Conformity

(Penilaian kelompok, kesan-->Kesesuaian)

Ex(Walaupun tdk suka jln2 tapi jika sebagian besar kelompok menyukainya, maka salah seorang individu yg tdk suka akhirnya ikut memilih suka jln2 à ditentukan oleh pengaruh lingkungan)

.Leon festinger: Cognitive disonance

(pikirannya sering berganti-ganti)

.Attribution theory: The native scientist(Teori atribusi: Ilmuwan asli)



     7.     Humanistic approach(pendekatan humanistik)


.Commitment of human becoming (Matson, 1973)

(Komitmen untuk menjadi manusia)

.Rogers: Actualize to fully functioning, phenomenal Field, tend to be healthy and wholesome (Mengaktualisasikan sepenuhnya, Field berfungsi fenomenal, cenderung menjadi sehat dan sehat)

.Schutz-->Awareness synchronism(kesadaran sinkronisme)

.Maslow-->Growth need/ kebutuhan pertumbuhan

(Individu yang paling tinggi, berkembang menjadi pribadi yang baik, yang diharuskan keadaannya berguna, sama, dan sepaham dengan pemahaman orang lain)

.Existentialism-->I with others and environment

(Eksistensialisme--> Saya dengan orang lain dan lingkungan)

.Frankl: Meaning(arti)