pesan pembuka dan penutup

Kamis, 20 Januari 2022

SINOPSIS DRAMA KOREA BRILLIANT LEGACY (2009) EPISODE 2

referensi gambar: Bukalapak

 

 

Nah, kemarin kan kita sudah mulai mengetahui watak dari si ibu tiri yang tidak bisa menenangkan Eun Seung yang sedang berduka. Dia malah menepis kekesalannya dengan membalas balik ucapan Eun Seung. Ini baru awalnya nih! Belum panas, panas...

 

EPISODE 2

 Padahal suaminya baru meninggal, tetapi ibu tiri Eun Seung sudah menangani bagaiamana caranya agar ia mendapatkan uang asuransi. Disini juga kita juga diperlihatkan betapa keras kepalanya Eun Seung. Dia ingin membawa adik laki-lakinya, Eun Woo, untuk mengikuti acara persemayaman terakhir ayahnya. tetapi ibu tirinya menolak agar Eun Woo tidak membuat keributan disana. Tetapi Eun Seung tetap kukuh pada pendapatnya. Kemudian ibu tirinya membiarkan Eun Seung melakukannya karena Eun Seung berkata, "Dia adikku!" Keras kepala banget kan? Ibu tirinya mengatakan kembali, "Iya, dia ayahmu dan dia adikmu kan?" tandasnya dengan wajah kesal. Padahal akhirnya Eun Seung kesulitan juga untuk mengajak Eun Woo masuk ke dalam mobil untuk mengantarkan abu dari jenazah ayahnya. Dari kejauhan, ayahnya melihat kejadian itu sambil tidak kuat membendung air mata. Beliau yakin kalau istrinya akan merawat ketiga anaknya.

Di sisi lain, Hwan menunggu Eun Seung untuk menukar tasnya. Hwan menyampaikan agar Eun Seung segera datang di tempat yang sudah dijanjikan melalui kakak senior Eun Seung. Tapi Eun Seung tidak dapat dihubungi karena ia dalam masa berduka. Pemberitaan di koran tentang bangkrutnya perusahaan dan kematian ayah Eun Seung ditemukan secara tidak sengaja oleh kakak Seniornya (Wah, mulai jalan mundur nih orang!) Jun Se merasa tersinggung karena kakak senior Eun Seung menceritakan kematian ayah Eun Seung tetapi ia tidak ikut berbelasungkawa disana. Jun Se memukulnya dan mengatakan, "Dasar brengsek!" (Good job, Jun Se!)

 Kembali kepada Hwan. Saat menunggu Eun Seung bersama dengan temannya, ia bertemu dengan neneknya yang membawanya paksa untuk pulang ke rumah. Kan sebelumnya dia juga sekolah di luar negeri dan pulang tanpa sepengetahuan neneknya. Kerjaannya hanya menginap di hotel dan  menghambur-hamburkan uang nih orang! Neneknya memiliki perusahaan besar sop daging sapi. Anak laki-lakinya sudah meninggal, makanya yang menggantikan adalah ibunya yang sudah tua. Karena perusahaan itu akan diwariskan kepada Hwan, si nenek berusaha memaksa Hwan untuk bekerja menjadi pegawai di salah satu rumah makan yang dikelolanya. Namun Hwan menolaknya. Setelah dibujuk ibunya, ia mau melakukannya. Hwan datang terlambat ke rumah makan itu. Tetapi lagaknya seperti orang tidak bersalah. Dengan santainya Hwan mencari manajer disana. Hwan diminta segera berganti pakaian seragam, tetapi dia malah membuang seragam itu. Hwan bilang, "Aku disini diminta nenekku untuk bekerja, bukan berganti pakaian." wkwkk.... Dia malah dengan asiknya menelepon Seung Mi dan menanyakan keadaan ibu Seung Mi. Tetapi Seung Mi tidak mengatakan jika ayahnya telah meninggal karena disuruh oleh ibunya untuk menutupinya.

Saat di rumah, Eun Seung dan Seung Mi ketakutan karena orang-orang menyita barang-barang di rumahnya dengan melabeli barang-barang tersebut. Beberapa orang juga datang ke rumahnya untuk menagih hutang. Ibu tirinya berusaha untuk membereskan kekacauan tersebut. Ibu tirinya mengajak Eun Seung berbicara empat mata.  Ibu tirinya meminta Eun Seung dan Eun Woo untuk segera pindah dari rumahnya. Seung Mi mengintip dari balik dinding. Kemudian ia meminta agar ibunya tidak mengusir saudara-saudaranya. Tetapi ibunya melakukan itu semua demi masa depan Seung Mi dan Hwan. Sebelum mereka pergi, ibunya memberikan sejumlah uang di amplop kepada Eun Seung. 

Tidak mudah bagi Eun Seung untuk pindah di hotel bersama dengan Eun Woo. Eun Woo juga merasa kesulitan berbaur dengan teman-temannya di sekolah semenjak kematian ayahnya. Bahkan saat Eun Seung menitipkan Eun Woo di rumah keluarga sahabatnya, sedangkan Eun Seung mencari tempat tinggal dan pekerjaan, Eun Woo begitu sulit ditenangkan. Pada akhirnya Eun Seung membawa Eun Woo pergi. Saat menginap di sauna, Eun Woo memukul orang dan merebut makanan anak kecil. Saat Eun Seung mencoba membela saudaranya yang dihina, ia menyadari bahwa uang amplop yang direkatkan di perutnya telah hilang. Eun Seung menjadi putus asa dan berniat terjun dari gedung lantai atas bersama dengan adiknya. Namun saat Eun Woo mengatakan bahwa ia menyayangi kakaknya, Eun Seung tersadar dan mencegah adiknya untuk jatuh bersamanya (mewek banget nih di bagian sini).

Sepanjang diminta bekerja, Hwan selalu berbicara kasar pada manajernya. Dia diminta untuk mengangkat dan memindahkan barang dari truk ke dalam ruangan. Tetapi Hwan malah mengira manajer tidak menyukainya dan diminta untuk memecatnya saja. Manajer itu melaporkan perilaku Hwan pada nenek Hwan. Hwan pun kembali bekerja dan mengenakan seragam di rumah makan tersebut. Ia diajari manajer untuk mengukur suhu sop daging sapi. Sementara itu, ibu tiri Eun Seung meminta bantuan ibu Hwan untuk beriventasi di perusahaan nenek Hwan. Duh, rayuan mautnya sungguh menjanjikan, wkwkk...

Pada akhirnya Eun Sung dan Eun Woo menemui Hye Ri, teman SMA nya yang bekerja di klub malam. Saat kematian ibunya Hye Ri, ayah Eun Seung membantu membayarkan tagihan kematian ibunya. Maka dari itu, Hye Ri sangat berterima kasih pada Eun Seung dan berkata dengan sedih kenapa Eun Seung datang kepadanya saat ia sedang kesulitan saja. Eun Woo dititipkan di rumah Hye Ri bersama dengan tunangannya. Jadi saat Eun Seung dan Hye Ri bekerja di klub saat malam hari, Eun Woo akan dijaga oleh tunangannya Hye Ri. Hwan, adik perempuannya, Jun Se, dan Seung Mi datang ke klub untuk merayakan ulang tahun adik Hwan. Seung Mi melihat Eun Seung bekerja di klub itu dan ia segera pulang dengan tergesa-gesa karena takut ketahuan Hwan kalau ia memiliki seorang kakak yang sudah diusir oleh ibunya. Tak disangka Hwan bertemu dengan Eun Sung dan menagih tasnya sampai terjadi pertengkaran dengan Eun Sung karena Hwan telah merusak hp nya.

Di sisi lain, Eun Woo disuruh oleh tunangannya Hye Ri untuk membelikannya bir untuknya dan cokelat untuk Eun Woo. Eun Woo diberitahu petunjuk jalannya, tetapi di tengah perjalanan Eun Woo menemukan rumah guru les pianonya dan memecahkan jendela rumah tersebut. Lalu ia memainkan piano yang ada di dalam rumah tersebut. Guru lesnya mengabarkan hal itu pada ibu tiri Eun Seung. Ibu tirinya hendak mengembalikan Eun Woo pada kakaknya, tetapi Eun Seung tidak mengangkat teleponnya sama sekali. Namun ibu tirinya mengurungkan niatnya untuk mengembalikan Eun Woo di saat anak tirinya itu berbicara sendiri tentang segala hal pribadi ibu tirinya seperti nomer handphone ibunya, plat mobil dan alamat apartemen baru ibunya. Karena takut kalau Eun Seung akan menemukannya, maka Eun Woo dibawanya pergi sampai ke kampung halamannya. Disana Eun Woo diminta ibunya untuk berdiri di depan salah satu rumah tanpa harus menyebutkan nomer handphone kakaknya. Ibu tirinya menyuruhnya untuk tidak menelepon akkaknya kalau ingin bertemu kakaknya lagi. Kasihan banget Eun Woo ini. Dia hanya menuruti ibunya dan berdiri sendirian disana sambil menikmati sekotak susu. Sedangkan Eun Seung baru saja mengetahui hilangnya Eun Woo saat ditelepon Hye Ri melalui ponsel temannya.


-BERSAMBUNG-