PERCEPT
menurut para ahli:
Allport
Pengalaman
fenomenologis
tentang suatu objek,
bagaimana
objek
atau situasi
tampaknya
pengamat
Fritz heider
Proses
konstruktif (biologis dan sosio
psikologis)
Mc David &
Harari
persepsi
sosial: peran pengaruh sosial yang dihasilkan pada proses dasar
persepsi
Apa itu PERCEPT?
Apabila suatu objek atau peristiwa di dunia luar itu disebut distal stimuli, maka persepsi tentang
stimuli disebut percept
Dapatkah anda
membedakan manakah yang lebih sulit antara persepsi objek dengan persepsi
interpersonal?
Leets SeE yAY........
Persepsi Objek
Pada saat anda menunjukkan bola sepak yang baru anda beli dan
meminta persepsi pada teman-teman anda tentang bola sepak tersebut, apa yang
mereka persepsikan?
Benar! bulat, bundar, benda yang bisa memantul, bersih, mulus, sebesar
kepala, atau apapun. Kemungkinan besar jawaban dari teman-teman anda pasti
tidak begitu berbeda.
Hal itu menghantarkan kita pada penjelasan persepsi objek:
1. Stimuli ditangkap oleh alat indera kita melalui benda-benda
fisik seperti gelombang, cahaya, gelombang suara, temperatur, dsb
Hal ini mengingatkan saya pada acara di tv kabel channel (National
Geographic) tapi saya lupa dengan judulnya. Pada film dokumenter tersebut
banyak para peneliti yang membuktikan bahwa alat indera mampu menipu dan
mempersepsikan sesuatu yang salah. Sebagai salah satu contoh kasus yang paling
saya ingat adalah bagian seorang peneliti yang menunjukkan gambar latop terbuka
kira-kira 75 derajat sehingga terlihat kedua sisi punggung latop. “Bedakan
warnanya,” tantangnya. Lalu para penonton banyak yang berpendapat dan
bersepakat bahwa sisi atas berwarna abu-abu dan sisi bawah berwarna hitam. Si
peneliti tertawa dan mulai menunjukkan jawaban yang sebenarnya. Lengannya
menutupi di tengah antara kedua sisi tersebut dan membuat para penonton
terkejut! Aku juga sih... T_T” Setelah si peneliti meletakkan lengannya
tepat di tengah antara kesua sisi latop tersebut, warna yang awalnya tampak
berbeda, kini sama sekali tidak masuk akal! Warna kedua sisi tersebut sama
alias berwarna abu-abu!!!!!
Tidak hanya itu, kasus tentang gelombang suara pun juga ada.
Kembali pada alat indera mata, ada lagi kasus saat salah satu penonton
memberanikan diri mengikuti kemauan si peneliti untuk meletakkan kedua tangan
di atas meja dengan jarak yang agak jauh dan di tengah-tengah meja diberi
pembatas dan tangan palsu. Si peneliti mulai mengambil bulu untuk menggelitik
tangan sebelah kanannya dan tangan palsu itu. Si penonton terus melihatnya.
Digelitik dengan apapun, tidak lama si peneliti mengambil sesuatu di bawah meja
dan memukul tangan palsu itu dengan PALU! Sontak saja, si penonton itu langsung
tegang, pucat dan matanya mendelik. Lalu setelah sadar, ia menanggapi sambil
tertawa bahwa dia merasa tangannya sendiri yang baru saja dipukul palu! Film
dokumenter yang bagus sekali.
2. Pada saat menanggapi objek, kita hanya menanggapi sifat-sifat
luar objek itu dan tidak meneliti sifat-sifat batin objek itu
Dengan penjelasan ini, saya jadi menyalahkan kartun!
Bayangkan, vegetables yang berada di
dapur tiba-tiba saja menyatu dan hidup, saling berbicara, berjalan, bergembira,
lalu majikannya datang, mereka mati kembali.......NGEEEKKKK!!!!!
Yang aku tahu, bu fakta bilang kalo suatu objek/ benda-benda
itu nggak pernah hidup dan bernafas, kawand! Tapi jangan bersedih, kalian masih
punya otak kanan, kalian masih mampu berimajinasi menghidupkan mereka. Bisa
memikirkan apa yang mereka pikirkan, bisa mencerna segala perilakunya atau
apalah, asal jangan sampai kelewat batas alias gila! Heeheheee....
bercanda kok. :p Tapi beneran!>:o #kejangkejang
3. Pada saat mempersepsikan suatu objek, objek tidak akan
bereaksi pada anda dan anda sendiri juga tidak dapat memberikan reaksi
emosional padanya
Memang benar! Apakah anda malah lebih berharap suatu benda
memberikan reaksi pada anda, menghujat anda, tersenyum pada anda? Jika iya,
maka berimajinasilah! Aku kan udah bilang. Coba cari komik horor ‘ghost school’
seri anjing berwajah manusia. Bukalah tiap lembarannya dan temukan cerita itu
dengan judul ‘Bola terapung di wc sistem hisap’
hiiiiiiiiiiyyyyyyyyyyyy.........................=,=”
4. Objek relatif tetap, manusia berubah-ubah
Kembali pada peristiwa bola yang baru saja anda beli tadi
(pembaca:aku nggak punya bola) (saya:Cuma contoh..grrrrrr!!!!#muka serigala)
Bola sepak yang anda beli itu selalu anda mainkan bersama teman-teman anda.
Seminggu, sebulan hingga tidak terasa sudah setahun, ciyeeeee.....
Anda mulai memandanginya. Bola itu sudah kusam, tidak
sebersih dulu (ya iyalah), kotor, kulitnya sobek. Tapi yang perlu anda sadari,
secara keseluruhan, bola anda tidak pernah berubah. Dia (?) tetaplah bola.
Tidak menangis atau bersedih karena selalu kalian tendang pakai kaki. Mereka
tidak punya perasaan atau batiniah, woy!
Persepsi
Interpersonal
Misalkan anda dan kakak perempuan anda yang baru saja pulang
dari luar negeri berpapasan dengan teman-teman anda. Lalu anda meminta mereka
untuk mempersepsikan serta menerangkan sifat-sifat kakak anda, plaaaaakkkkk!!!!!!!
Persepsi mereka pastilah sangat beragam. Ada yang berpendapat
begini, ada yang berpendapat begitu... (lirik doraemon?)
Hal itu menghantarkan kita pada penjelasan persepsi interpersonal:
1. Kemungkinan stimuli akan tersampaikan melalui lambang-lambang
verbal/ grafis yang disampaikan oleh pihak ketiga
Misalkan anda memenangkan undian makan malam dengan selebriti
(Horeee...) dan anda belum sama sekali bertemu atau mengenalnya. Tetapi
anda sudah mampu mempersepsikannya melalui penggambaran media(televisi,
majalah, film layar lebar, sinetron, gosip, dll). Itulah yang dimaksud dari
bagian pihak ketiga yang dapat mengurangi kecermatan persepsi anda.
2. Anda mencoba memahami apa yang tidak tampak pada keseluruhan
alat indera anda
Manusia memang cerdas! Anda tidak hanya melihat perilaku dan
tindakan yang terlihat, namun juga melihat mengapa orang yang anda lihat
berperilaku seperti itu, apa motif orang itu melakukan tindak-tanduk atau
bertingkah seperti itu. #langsung paranoid hahaaa.....>_<”o
3. Persepsi cenderung keliru
Terlepas dari peristiwa bola sepak baru yang teman-teman anda
persepsikan, pastilah ekspresi yang ditampilkan pada wajah mereka berbeda lagi
pada saat mempersepsikan kakak anda. (si kakak: kenapa harus saya??? Why..!!!!)
why not, hahhaaaa.....
Pada saat teman-teman anda melihat dan mempersepsikan bola
anda, pastilah ekspresi yang ditampilkan dengan tatapan kosong dan dingin,
tetapi apakah teman-teman kalian juga memberikan ekspresi seperti itu pada
kakak anda? (si kakak: grrrr...aku bunuh kalian!) jiaakkakaaa....XD
Kakak anda pastilah tidak akan diam saja ditatap oleh
teman-teman anda. Dia akan memberikan reaksi atas tatapan teman-teman anda.
Faktor-faktor personal teman-teman anda dan karakteristik orang yang
ditanggapi, serta hubungan antara kakak anda dengan teman-teman anda
menyebabkan persepsi interpersonal sangat.. sangat cenderung keliru sekali.
Sangat sulit pula dalam membedakan persepsi siapa yang salah dan persepsi siapa
yang benar.
4. Manusia cenderung berubah-ubah
Anda adalah manusia? (anda:bukan!) hiyaaaa.... Nah!
Manusia itu perasaannya cenderung selalu berubah-ubah. Anda pastilah bukan anda
yang kemarin. Saya pun juga sangatlah berbeda dengan saya yang kemarin maupun
esok dan seterusnya. Hari ini anda menangis karena celengan ayam yang
disembunyikan oleh adik anda, mungkin esok anda tertawa girang karena menemukan
celengan ayam adik anda. Nah lho??! :3 Kemarin anda di rumah, hari ini
anda di pasar ikan sambil gigit duri ikan.
Tetapi sejauh mata memandang, betapa sulitnya anda
mempersepsi orang lain, pada akhirnya kita mampu memahami orang lain melalui
komunikasi. Walaupun tidak menutup kemungkinan, anda sama sekali tidak dapat sepenuhnya mempersepsikan seseorang yang menganggap hal yang tidak seharusnya dibuka alias privasi sehingga ditutup terlalu rapat dan agak susah untuk dimengerti.
Its magic!^_0"o
Tidak ada komentar:
Posting Komentar