WHAT
IS KONSEP DIRI?
(Bayangkan melalui ‘SAYA’)
Sebagaimana cara saya
memandang diri saya sendiri secara menyeluruh, mencoba mempersepsikan diri
secara nyata, mencoba merenungkan siapa saya dan berkaca tentang pantulan diri
saya
Itu menurut saya.
Bagaimana dengan anda sendiri? Apa yang anda pikirkan tentang suatu konsep diri?
Suatu konsep yang sering menjatuhkan anda atau cenderung membuat diri anda
merasa lebih baik daripada yang lainnya?
Saya akan bercerita,
suatu peristiwa nyata tentang konsep diri seorang anak yang tidak pernah adaa
yang mengenalnya. Tetapi saya mengenalnya lebih dari siapapun. Dia masih
bersembunyi dari sebuah konsep diri tanpa rata...
Seorang anak (entah
laki-laki atau perempuan) lahir di tengah kedua orang tua yang sangat berbeda
(daya pikir maupun konsep pengajaran) diimbuhi dengan kedua adik selanjutnya.
Anak itu, sedari kecil selalu dididik dengan sapu lidi, tongkat sapu, penggaris
kayu, dan bahasa verbal yang sedikit kasar dari ibunya. Di sisi lain, anak itu
juga menerima didikan dengan usapan, sokongan, semangat dari ayahnya. Bahasa
yang ditampilkan keduanya sangat berbeda. Anak itu bingung. Terkadang salah
satunya menganggapnya sebagai anak yang baik, sementara orang tuanya yang lain
menganggapnya anak yang nakal. Salah satunya menghardiknya dengan kebodohannya
yang bakalan ditampung seumur hidup, sementara tanggapan lainnya mengatakan
bahwa ia mampu menjadi orang yang besar dan sukses. Bagaimana dengan anak itu?
Menurut penelitian saya, anak itu cenderung tidak normal. Anak itu sangat
bingung memilah konsep diri yang ada pada dirinya di sekitar lingkup utama: di
dalam keluarga. Konsep apa yang didapatnya mengalami ketidaksempurnaan. Segala
hal apa yang dilontarkan oleh orang-orang didalamnya membuatnya menatap
diri-sendiri, memandang, serta merenungkan ‘seperti apa diri saya? Seperti inikah?
Seperti itukah? Aku mulai paham.’ Lalu dia keluar dari lingkup utama dan
mencoba melihat bagaimana pandangan lingkungan luar terhadap dirinya. Lalu
pandangan mereka lain lagi dari lingkup sebelumnya dan membuat anak itu mencoba
kembali mempersepsikan dirinya kembali. Dia mengalami pembentukan yang sangat
aneh. Dia mengalami keterbingungan dan merasa sebagai individu yang tersesat.
Entah bagaimana sekarang anak itu. Sudah tidak terdengar kabarnya lagi.
Berbicara
lain tentang KONSEP DIRI......
Dengan segala gambaran
itu, kita dapat kembali mengamati ‘saya’ dan mampu memberi penilaian terhadap
diri kita sendiri. Itulah sebuah konsep diri.
Kata
abang William James, “Coba katakan ‘I’dan ‘me’,” adakah perbedaan?
Jadi katanya abang
William, ‘I’ itu adalah ‘diri yang sadar dan aktif’ sementara ‘me’ itu sebagai ‘diri
yang menjadi renungan objek kita’. Menurut peristiwa diatas, kebanyakan
menceritakan tentang ‘me’ sebagaimana perenungan anak itu dan diri yang mencari
kesadaran pula tentang siapa sebenarnya dirinya.
Sebenarnya
konsep diri itu ada yang NEGATIF dan ada yang POSITIF
Individu yang selalu
dicintai, dihargai, dihormati dan merasa diterima, maka akan turut menerima
dirinya sendiri sebagai seseorang yang dihargai dan cenderung dengan penuh
kasih sayang. Konsep diri akan terasa berbeda apabila individu yang selalu
diremehkan, direndahkan, dipermalukan dan cenderung ditolak, maka individu akan
turut menolak dirinya sendiri. Konsep yang terbentuk dari keduanya sangatlah
berbeda dan memiliki ketimpangan dari keduanya.
Konsep diri yang
positif cenderung dapat menghargai diri-sendiri, tidak ada kesulitan
berkomunikasi, berpikiran positif, mampu menempatkan posisinya dan cepat
tanggap
Konsep diri yang
negatif cenderung membenci dirinya-sendiri, mengalami kesulitan menempatkan
diri serta berkomunikasi, selalu berpikiran negatif
Segala pandangan apa
yang ditempatkan pada diri individu, maka akan dapat menampung keseluruhan
pandangan itu pada dirinya-sendiri
Pernah
mendengar SIGNIFICANT OTHERS?
Semua orang yang
meliputi memengaruhi perilaku, pikiran dan perasaan individu sehingga secara tidak
langsung dapat mengarahkan dan membentuk tindakan kita secara emosional.
Menurut
George Herbert MeAD
Perenungan yang sering
individu lakukan itu seperti bagaimana jika ia menjadi orang lain yang
memandang dirinya. Mencoba memposisikan ‘saya’ sebagai orang lain yang menilai ‘saya’
sebagai diri-sendiri.
Bagaimana dengan
pengarahan saya tentang suatu KONSEP DIRI? Adakah kekurangan dari beberapa
materi yang saya ungkapkan tadi? Mari turut mengungkap apa itu Konsep Diri,
LETS SEE YAA.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar