pesan pembuka dan penutup

Jumat, 05 April 2013

(KONSEP DIRI) yang tersesat



WHAT IS KONSEP DIRI? 

(Bayangkan melalui ‘SAYA’)      
Sebagaimana cara saya memandang diri saya sendiri secara menyeluruh, mencoba mempersepsikan diri secara nyata, mencoba merenungkan siapa saya dan berkaca tentang pantulan diri saya

Itu menurut saya. Bagaimana dengan anda sendiri? Apa yang anda pikirkan tentang suatu konsep diri? Suatu konsep yang sering menjatuhkan anda atau cenderung membuat diri anda merasa lebih baik daripada yang lainnya?

Saya akan bercerita, suatu peristiwa nyata tentang konsep diri seorang anak yang tidak pernah adaa yang mengenalnya. Tetapi saya mengenalnya lebih dari siapapun. Dia masih bersembunyi dari sebuah konsep diri tanpa rata...

Seorang anak (entah laki-laki atau perempuan) lahir di tengah kedua orang tua yang sangat berbeda (daya pikir maupun konsep pengajaran) diimbuhi dengan kedua adik selanjutnya. Anak itu, sedari kecil selalu dididik dengan sapu lidi, tongkat sapu, penggaris kayu, dan bahasa verbal yang sedikit kasar dari ibunya. Di sisi lain, anak itu juga menerima didikan dengan usapan, sokongan, semangat dari ayahnya. Bahasa yang ditampilkan keduanya sangat berbeda. Anak itu bingung. Terkadang salah satunya menganggapnya sebagai anak yang baik, sementara orang tuanya yang lain menganggapnya anak yang nakal. Salah satunya menghardiknya dengan kebodohannya yang bakalan ditampung seumur hidup, sementara tanggapan lainnya mengatakan bahwa ia mampu menjadi orang yang besar dan sukses. Bagaimana dengan anak itu? Menurut penelitian saya, anak itu cenderung tidak normal. Anak itu sangat bingung memilah konsep diri yang ada pada dirinya di sekitar lingkup utama: di dalam keluarga. Konsep apa yang didapatnya mengalami ketidaksempurnaan. Segala hal apa yang dilontarkan oleh orang-orang didalamnya membuatnya menatap diri-sendiri, memandang, serta merenungkan ‘seperti apa diri saya? Seperti inikah? Seperti itukah? Aku mulai paham.’ Lalu dia keluar dari lingkup utama dan mencoba melihat bagaimana pandangan lingkungan luar terhadap dirinya. Lalu pandangan mereka lain lagi dari lingkup sebelumnya dan membuat anak itu mencoba kembali mempersepsikan dirinya kembali. Dia mengalami pembentukan yang sangat aneh. Dia mengalami keterbingungan dan merasa sebagai individu yang tersesat. Entah bagaimana sekarang anak itu. Sudah tidak terdengar kabarnya lagi.

Berbicara lain tentang KONSEP DIRI......

Dengan segala gambaran itu, kita dapat kembali mengamati ‘saya’ dan mampu memberi penilaian terhadap diri kita sendiri. Itulah sebuah konsep diri.


Kata abang William James, “Coba katakan ‘I’dan ‘me’,” adakah perbedaan?
Jadi katanya abang William, ‘I’ itu adalah ‘diri yang sadar dan aktif’ sementara ‘me’ itu sebagai ‘diri yang menjadi renungan objek kita’. Menurut peristiwa diatas, kebanyakan menceritakan tentang ‘me’ sebagaimana perenungan anak itu dan diri yang mencari kesadaran pula tentang siapa sebenarnya dirinya.



Sebenarnya konsep diri itu ada yang NEGATIF dan ada yang POSITIF
Individu yang selalu dicintai, dihargai, dihormati dan merasa diterima, maka akan turut menerima dirinya sendiri sebagai seseorang yang dihargai dan cenderung dengan penuh kasih sayang. Konsep diri akan terasa berbeda apabila individu yang selalu diremehkan, direndahkan, dipermalukan dan cenderung ditolak, maka individu akan turut menolak dirinya sendiri. Konsep yang terbentuk dari keduanya sangatlah berbeda dan memiliki ketimpangan dari keduanya.
Konsep diri yang positif cenderung dapat menghargai diri-sendiri, tidak ada kesulitan berkomunikasi, berpikiran positif, mampu menempatkan posisinya dan cepat tanggap
Konsep diri yang negatif cenderung membenci dirinya-sendiri, mengalami kesulitan menempatkan diri serta berkomunikasi, selalu berpikiran negatif

Segala pandangan apa yang ditempatkan pada diri individu, maka akan dapat menampung keseluruhan pandangan itu pada dirinya-sendiri


Pernah mendengar SIGNIFICANT OTHERS?
Semua orang yang meliputi memengaruhi perilaku, pikiran dan perasaan individu sehingga secara tidak langsung dapat mengarahkan dan membentuk tindakan kita secara emosional.


Menurut George Herbert MeAD
Perenungan yang sering individu lakukan itu seperti bagaimana jika ia menjadi orang lain yang memandang dirinya. Mencoba memposisikan ‘saya’ sebagai orang lain yang menilai ‘saya’ sebagai diri-sendiri.

Bagaimana dengan pengarahan saya tentang suatu KONSEP DIRI? Adakah kekurangan dari beberapa materi yang saya ungkapkan tadi? Mari turut mengungkap apa itu Konsep Diri, LETS SEE YAA.....

Tidak ada komentar: