pesan pembuka dan penutup

Selasa, 21 Desember 2021

SINOPSIS DRAMA KOREA BRILLIANT LEGACY (2009) EPISODE 1

referensi foto. kompas.com

 

 Gila! Gila! Gila! Dulu aku menonton drama korea ini di televisi dan tidak begitu mengerti tentang alurnya. Namun sudah sejak dulu aku melabel bahwa drama korea satu ini bagus banget! Setelah bertahun-tahun berlalu, aku kembali penasaran dengan drama korea ini. Pasalnya, aku juga sudah lupa sebagian besar alur kisah drama korea ini. Aku juga baru menyadari kalau pemeran utamanya adalah Han Hyo Joo yang jadi Go Eun Seung. Dulu aku suka banget aktingnya di drama korea ini. Gadis yang begitu kuat dalam menjalani cobaan hidup, betapa tangguhnya dalam mencari adiknya, dan menyadari betapa menakutkannya uang. Yap, ia juga menyadari bahwa tidak adanya uang, tidak menjadikannya apa-apa. Mencari rumah dengan uang seadanya membuatnya cukup sulit, hanya adiknya yang diberi makan karena harus menghemat uang, sampai uangnya hikang di sauna dan berakhir dengan meminta bantuan temannya. Aku masih menonton sebagian episodenya sih, tapi entah kenapa rasanya aku ingin memukul diriku yang dulu. Kenapa lagi kalau bukan aku yang dulu lebih milih Hwan (Lee Seung Gi) karena dia ganteng, wkwkk... tapi beberapa episode yang baru saja aku tonton membuatku kasihan sama second lead kalau pada akhirnya tidak dipilih. Soalnya kan setiap Eun Seung mengalami kesulitan, second lead itu yang selalu ada bersamanya. Hwan mah nyusahin hidup orang ajah wkwkkk... tapi nggak tahu ya, sepanjang perjalanan aku menonton episode, perasaanku akan berubah atau tidak. Satu hal yang paling aku ingat adalah saat nenek Hwan hilang ingatan sementara dan hanya mengingat anaknya yang sudah meninggal. Dulu aku sampai mewek saat menontonnya. Tidak disangka aku akan kembali berderai air mata saat kembali menontonnya. Aah, kebanyakan spoiler deh! Langsung ajah, kita baca bersama yuk sinopsis setiap episodenya!

 

EPISODE 1

 Dari kisah pertama kita sudah dihadapkan wajah si ibu tiri yang sudah tahu keluarganya akan bangkrut, tetapi ia tetap membeli perhiasan mahal karena gengsi. Go Eun Sung yang sekolah di luar negeri diminta ayahnya kembali ke rumah karena uang mereka tidak cukup lagi untuk membiayaisekolahnya. Tetapi Eun Seung belum mengetahui alasannya dipulangkan oleh ayahnya. Dia dijemput oleh kakak seniornya yang sebenarnya untuk mengicar kedudukan pewaris perusahaan ayahnya Eun Seung. Secara kan Eun Seung itu anak tertua yang memiliki saudara tiri perempuan dan saudara kandung laki-laki. Karena saudara Eun Seung yang laki-laki mengalami gangguan autis/ berkebutuhan khusus, maka kakak seniornya menganggap kalau tidak ada yang bisa mewarisi perusahaan tersebut dan ia pun mengicar kedudukan itu. Istilahnya memanfaatkan Eun Seung gitu lah ya. Kebetulan itulah pertemuan awal Park Jun Se dengan Go Eun Seung. Kakak seniornya berpura-pura kaya, padahal mobil yang dipamerkannya itu milik Jun Se. Sedangkan Jun Se pakaiannya saja bersahaja. Bersamaan dengan itu, Yoo Sung Mi, adik Eun Seung menjemput gebetannya, Sun Woo Hwan di bandara juga dan tanpa sengaja ia melihat kakaknya juga datang disana. Dia bersembunyi, berharap tidak terlihat kakaknya (Adik macam apa ini? Kakaknya pulang, bukannya disambut, malah menyambut gebetan wkwkk).   

Tokoh yang cukup kasihan adalah ayah Eun Seung. Beliau terus saja didamprat oleh istrinya yang terus saja menyuruhnya entah apapun caranya supaya tidak bangkrut. Ibu tirinya juga seperti tidak menyukai perlakuan ayah Eun Seung yang masih memberikan beberapa lembar uang pada Eun Seung padahal keadaan ekonomi lagi krisis. Ayahnya harus pinjam uang sana-sini, meminta belas kasih orang-orang terdekatnya sampai pada akhirnya teman terakhirnya hanya bisa meminjamkan sedikit uang padanya. Saat hendak kembali pulang, ayah Eun Seung mampir di kedai untuk minum bir sampai mabuk. Lah, amplop uang yang dimasukkan di kantong jasnya tadi terlihat dan diincar oleh orang jahat. Saat pulang dengan mabuk, orang jahat itu memukulnya hingga pingsan. Jas sekaligus uangnya diambil (pikirku, kenapa nggak uang ajah yang diambil ya? Sampai jas yang berisi barang pribadi seperti identitas diri juga diambil. Cermat betul!) Paginya saat ayah Eun Seung sadar, ia mendapati namanya disebut di televisi sebagai salah satu orang yang meninggal akibat ledakan (sepertinya jas ayah Eun Seung dipakai oleh orang jahat tadi deh!). Nah, hal itulah yang dimanfaatkan beliau untuk bersembunyi agar keluarganya dapat uang asuransi.

Saat kejadian menimpa ayahnya, Eun Seung belum tahu dan disibukkan dengan tasnya yang tertukar dengan Hwan di pesawat sebelumnya. Tetapi Hwan malah mempermainkannya dan tidak mengembalikan tas itu. Padahal tas itu berisi hadiah untuk ayahnya yang akan berulang tahun. Saat menelepon ibu tirinya, ia terkejut dan langsung memilih pergi ke tempat persemayaman ayahnya. Eun Seung tidak terima kenapa ibu tirinya sudah memutuskan tubuh ayahnya dijadikan abu, padahal Eun Seung dan adiknya belum melihat kondisi terakhir ayahnya. Ibu tirinya mengatakan kalau kondisi wajah ayahnya tidak bisa dikenali lagi. Eun Seung tidak terima jika orang yang meninggal itu adalah ayahnya. Ibu tirinya berbalik mengatakan apakah jika Eun Seung yang melihatnya baru bisa tahu kalau itu ayahnya? Iih, ketidaksukaan ibu tirinya mulai terlihat.

-BERSAMBUNG-

 

Nah, tunggu sinopsis episode kedua dari drama korea Brilliant Legacy yaa... Terima kasih sudah membaca!!!

Senin, 13 Desember 2021

Sepucuk Surat Masa Kini (Untukku, Juga Untukmu)

Sumber: https://m.id.aliexpress.com/item/4000075508502.html?trace=wwwdetail2mobilesitedetail


Aku kira masa adolescence-ku tidak begitu buruk. Penuh dengan kelabilan dan kegelisahan pada setiap menitnya. Memikirkan hal yang sebenarnya sepele. Seharusnya hanya dengan mengkomunikasikan hal itu, maka akan semakin cepat menemukan solusinya. Tetapi 'saya' yang remaja ini begitu selalu terlihat sok kuat, bisa menjalani semuanya sendiri, dan berakhir melumeri tangisan di bantal tiap malam. Bergalau ria sudah menjadi kebiasaan. Yah, keceriaan dan over pede terbentuk dalam kepribadianku. Sikap kurang peka dan kepedulianku begitu kurang. Asal nyeplos dan tidak berhati-hati dalam berbicara. Secara keseluruhan aku membenci keterbukaanku yang tak mempedulikan bagaimana perasaan orang-orang disekitar. Sampai pada suatu titik dimana aku terjatuh ke dalam retaknya kepribadian. Takut. Bingung. Nyata. Tidak nyata. Orang tua ikut bingung. Gejala itu merasuk dan mengubah segala kepribadianku hingga menjadi tertutup dalam segala hal. Berkomunikasi menjadi takut. Pikiran negatif segalanya berhamburan. Ketidakpercayaan melepuh dalam nuraniku. Orang yang menurutku bijaksana juga menghilang. Aku tidak yakin lagi pada diriku. Pada akhirnya bertemu dengan seseorang yang rela mendengarku. Mendukung apapun yang aku katakan. Hingga lama-kelamaan khayalan itu berangsur melebur menjadi butiran debu. Aku pun memiliki mimpi ingin menjadi sepertinya juga. Mendengar berbagai kisah dan menenangkan orang seperti diriku. Ku coba untuk bangkit kembali. Sulit memang. Partikel-partikel debu itu terkadang suka menghampiriku. Aku berlari, mengalihkan pandangan, dan menggembok telinga sekian tahun berikutnya sembari meneruskan pendidikan yang seharusnya ku jalani beberapa tahun sebelumnya. Tentu saja kepribadian yang mulai terbentuk kian berubah. Menjadi cukup berhati-hati dalam bertutur kata dan lebih banyak diam membuat kepribadianku terlihat cukup memprihatinkan. Di sekitarku mulai berubah. Aku pun cukup merasakan perbedaannya. Oh, cerminan yang sama. Mereka juga lebih berhati-hati padaku. Aku memang kurang menyukai kepribadian yang terbentuk dari masa remajaku, akan tetapi aku juga tidak berbangga dengan kepribadianku yang sekarang. Aku hanya berpikir, "Entah, siapa aku yang berani tidak bersyukur ini? " Jadi, inilah aku yang kini mensyukuri apa yang telah Engkau berikan. Masa lampau itu memang berat. Berat. Sungguh berat hingga membuat dua orang yang ku sayang sampai meneteskan air mata. Mereka lah yang membantuku berdiri dan melangkah sekali lagi. Si kecil bau kencur juga menjadikanku bersemangat untuk terus berpikir ke depan. Aku harap 'aku-aku' yang lain juga terus bertahan untuk tetap melangkah ke depan. Berjinjit lah.. Tapakilah.. Apapun caranya, bagaimanapun caranya.. Semuanya memang tidak mudah.. Terkadang partikel debu itu turut melewati dan menyapamu, tetapi sudah cukup! Katakan itu dengan suara lantang! Semua pasti akan ada jalan pintasnya.. Akan ada jalan yang kau temukan di sudut pemikiran itu. Keluarlah.. Kita tidak sendirian. Walaupun masa adolescence itu pernah raib, pernah dicuri dariku..tetapi aku tak mengapa. Masih ada hari esok! Hari dimana aku bersyukur karena masih terbangun dan fokus untuk berbuat kebaikan pada hari ini. Berharap mengucap maaf pada yang tersakiti terselip dalam hatiku. Tataplah langit di atas sana. Kalau sekarang pasti sedang mendung ya hehe.. Maksudku saat hari sedang cerah-cerahnya. Indah, bukan? Walaupun mimpiku masih belum ada yang berhasil, tetapi aku harus tetap bertahan hidup untuk berusaha menggapainya. Semoga dirimu juga ya. Tegakkan dadamu dan tetap berjuang!!!!!! Don't Think, Feel! Kita memperjuangkan mimpi kita bersama yah!!!!! 


Hormat Saya, 


yang masih terus berjuang, Aijin

Senin, 27 September 2021

Pengalaman CPNS yang Menjadi Kesempatan Kedua Bagiku!

 


Pada tahun 2019 merupakan hari dimana pertama kalinya aku mendaftar CPNS. Syukur alhamdulillah awalnya aku lolos administrasi di Pemprov Jatim dan menjalani tes SKD (Seleksi Kompetisi Dasar) di Surabaya. Awalnya aku agak sedikit canggung karena hal itu merupakan pertama kalinya buatku. Aku hanya belajar TWK, TIU, dan TKP setelah mendapatkan pengumuman seleksi administrasi. Yeah, persiapan waktuku sangat sedikit dan tidak cukup memuaskanku sehingga membuat kegugupanku muncul secara beruntun. Aku ingat betul saat memulai tes SKD, tanganku agak sedikit bergetar saat memegang mouse. Mengalami serangan panik yang membuat kepala agak sedikit pening. Kutarik nafas panjang. 'Aku pasti bisa!' begitu pikirku sebelumnya. Huaahh, saat selesai mengerjakan dan mendapatkan segera skor di layar monitor membuatku agak sedikit menyesal. Yap, skor TIU dan TWK yang cukup mengenaskan. Aku keluar gedung dengan langkah lunglai. Ortuku yang menunggu di depan bisa membaca gambaran wajahku saat itu. Aku tahu, aku tidak cukup belajar saat itu. Dan itu yang aku sesalkan.

 

Pada tahun ini, aku tidak ingin mengulang hal yang sama. Aku mencoba mendaftar kembali CPNS di kab. Gresik. Untuk mempersiapkan diri secara matang, beberapa bulan sebelum tanggal pendaftaran seleksi administrasi aku sudah belajar ini dan itu. Aku beli buku yang mungkin bisa menjadi panduanku saat itu, lalu ikut kursus satu minggu melalui zoom, mengikuti bahasan-bahasan serta try out gratis maupun berbagai latihan soal di youtube, tik-tok maupun grup di telegram. Aku semakin ingin berjuang kala mendapatkan pemberitahuan bahwa aku lolos seleksi administrasi. Aku pun belajar terus-menerus setiap harinya. Hal itu semakin menguatkanku agar dapat mencapai mimpi untuk menjadi seorang ASN. 

Buku Panduan dan buku catatanku

 

Seleksi administrasi perlu mempersiapkan surat lamaran yang ditujukan kepada bupati Gresik, surat pernyataan, KTP, surat akreditasi prodi, ijazah, transkrip, pas foto, dan juga foto selfie. Awalnya ku kira foto selfie untuk apa. Aku pun memasukkan foto selfie yang sama seperti pas foto. Eh ternyata foto selfie digunakan untuk face recognition pada saat tes SKD nantinya. Aku pun sedikit khawatir karena di dalam foto tersebut aku foto di studio dan mungkin wajahku tidak akan terbaca di face recognition nanti. Akan tetapi ternyata kekhawatiranku tidak terjadi. Pada saat aku melakukan face recognition aku berusaha tersenyum persis seperti yang ada di foto dan ternyata.. alhamdulillah terbaca! Eh, terdeteksi!


Satu hal yang membuat aku sedikit berkesan adalah persiapan yang ada di Wahana Ekspresi Poesponegoro yang menjadi tempat tes SKD. Kalian pasti tahu kan kalau tahun ini kita masih mengalami masa pandemi. Masa terjadinya corona di negeri ini yang sudah hadir sejak akhir 2019 lalu. Hal itu menjadikan diri kita kian waspada apabila berada di tempat berkerumun. Nah, maka dari itu persiapan CPNS tahun ini disertai dengan melakukan sejumlah protokol kesehatan. Apa saja yang harus dipersiapkan?

1. Surat vaksin

2. Surat deklarasi sehat

3. Surat SWAB antigen 1x24 jam

4. Masker 3 lapis dan masker kain

5. Sarung tangan karet latex

Sarung tangan karet latex dan masker tiga lapis (masker kainnya ketinggalan di foto, euy)

Saat tes SKD, aku berangkat pada pukul setengah enam pagi karena pada pukul setengah tujuh pagi sudah harus berkumpul untuk menjalani pemeriksaan. Awalnya para peserta berbaris rapi dengan menjaga jarak, setelahnya masing-masing dari kami melalui pengecekan suhu. Lalu kami menjalani pengecekan kelengkapan peserta seperti KTP dan sejumlah dokumen yang sudah dipersiapkan sebelumnya seperti kartu akun, kartu pendafataran, kartu ujian, dan surat-surat bukti guna menjaga protokol kesehatan. Setelah semua dirasa lengkap, kami diberikan nomor untuk penitipan tas. Jadi yang harus dibawa masuk hanyalah pensil kayu dan kartu ujian. Seluruh tubuh diperiksa dengan alat pendeteksi, setelah itu kami berbaris kembali untuk melakukan scan barcode dan face recognition guna mendapatkan pin registrasi. Kemudian satu-persatu dari kami berjalan menuju kursi di ruang steril. Saya hampir terkantuk-kantuk disana menunggu para peserta sampai selesai menjalani scan barcode. Sekitar pukul delapan tepat, kami berbaris kembali untuk memasuki ruang ujian. Kedua tangan kami yang menggunakan sarung tangan karet latex disemprotkan hand sanitizer dulu pastinya. Fhuh, kali ini kegugupanku sedikit menurun. Saya merasa semakin siap kala itu. Panitia menunjukkan tontonan peraturan disertai petunjuk pengerjaan tes sebelum tes SKD dimulai. Setelah itu dilanjutkan berdoa. Kemudian kami menjalani tes SKD dengan khidmat. Hening. Suasana hanya terdengar suara mouse saling bersahutan, klik.. klik.. klik... setelah tersisa tujuh menit, aku pun menyelesaikan tes dan mengisi kuisioner tentang pelayanan yang diberikan. setelah itu aku menulis skor yang sudah muncul di layar monitor. lalu aku pun mengangkat tangan kepada panitia untuk meminta ijin meninggalkan ruangan. Panitia pun memberikanku petunjuk kemana untuk melangkah. Aku pun berjalan lurus hingga menemui panitia lainnya yang memintaku untuk membuang kertas coret-coretan ke tempat sampah di sesaat setelah belok kiri menuju pintu keluar, belok kanan, lurus dan masuk lagi di dekat pintu masuk untuk mengambil tas di penitipan.

Walaupun aku merasa skorku jauh berbeda dengan hasil tryout yang aku jalani beberapa bulan ini. Setidaknya aku merasa bersyukur karena bisa lolos dan di atas batas minimal. Sebelum pulang, aku kembali memasuki pintu masuk karena ingin mengambil kembali rautan dan penghapusku yang sebelumnya diminta. Lalu keluar kembali dan menunggu jemputan sambil membuka youtube di live score BKN Surabaya guna melihat skor nilai dan peringkat yang terpampang disana. Tidak lupa ku download sertifikat skor SKD melalui website https://sertificat.bkn.go.id/. Caranya mudah sekali, tinggal memasukkan NIK KTP dan memasukkan nomor peserta pada kartu ujian, dan memilih tipe seleksi, tinggal unduh deh!

Aku merasa bersyukur kepada Tuhan karena telah mengijinkanku untuk berusaha dan meraih kesempatan kedua untuk mencoba melakukan tes CPNS pada tahun ini. Apapun hasilnya, tidak akan mengurangi rasa syukur ini. Satu hal yang aku pelajari dari pengalaman ini: Kita harus selalu optimis dan percaya diri baik sebelum tes maupun saat menjalani tes. Tidak lupa kita harus tetap bersyukur apapun hasilnya nanti. Yang harus diingat adalah makna sebenarnya sepanjang kita berjuang menghadapi tes bahwa sebenarnya musuh terbesar kita bukanlah pesaing-pesaing kita di luar sana. Bukanlah para peserta tes yang ikut berjuang bersama kita. Namun sebenarnya musuh kita adalah diri kita sendiri (malas, terlalu banyak berpikir/ overthinking, dan kurang percaya diri). Nah, kita juga harus berterima kasih kepada Tuhan dan kepada diri sendiri. Yap, kita juga harus merasa bangga dan berterima kasih kepada diri kita, kepada tubuh kita karena telah ikut berjuang bersama kita selama ini. Teruntuk kalian yang sudah menjalani tes SKD, selamat ya karena kalian hebat dan teruntuk kalian yang belum menjalani tes, semangat kawan! Teruntuk kita semua, salam SUKSES selalu!

 

Siap menjalani tes SKD!

 













Terima kasih-ku untukmu yang sudah mengantar-jemput












Good Luck untuk kita SEMUA!