pesan pembuka dan penutup

Rabu, 30 Oktober 2019

Realita Tak Seindah Bayangan...


 Hasil gambar untuk realita tak seindah bayangan
Terkadang aku sempat berpikir bahwa semua realita yang aku jalani secara keseluruhan tidak sesuai dengan apa yang aku bayangkan sebelumnya. Aku teringat saat aku duduk di bangku SMA. Kalian juga masih ingat kan curcolanku ketika masih SMA terkait kisah bis sekolah-ku yang mogok. 

Okay, still kisah di bis itu. Jadi aku pernah punya teman ngobrol di bis sekolah, sebut ajah mbak W. Uhm, kok aneh rasanya pakai inisial. Pakai nama palsu ajah deh ya. Sebut ajah namanya mbak Weyho.πŸ‘§Mbak Weyho sudah duduk di bangku kuliah. Kira- kira semester dua (?). Mbak itu sering sekali bergumam, "Enak sekali kamu ya dek masih bisa pakai seragam." "Enak sekali kamu ya dek jam sekolah cuman sampai siang." "Enak sekali ya dek kamu masih SMA." "Enak sekali ya dek kamu..," "Enak sekali ya dek... blablablaa..,"

So, pada suatu hari, hal itu menguatkan tekadku untuk bertanya, "Umm mbak, memangnya lebih enak sekolah daripada kuliah?" Lalu dari situ mbak Weyho bercerita banyak. Betapa mbak Weyho ingin memakai seragam lagi. Mengulang kisah dimana ia masih bisa bersenang-senang dengan teman-temannya. Lalu aku pun ikutan bicara. "Padahal lebih enak mbak loh menurutku. Sudah bisa pakai baju bebas. Nggak berseragam lagi. Trus bisa masuk kuliah sesuai jam yang dipilih sesuka hati. Enak mbak banget beuh." Begitulah gambaran anak kuliah yang aku ambil dari sinema FTV.πŸ˜‹ "Daripada aku, guru-guru tuh kalo ngasih PR nggak kira-kira. Ngumpulinnya PR cuman diberi waktu berapa hari. Ngerjain PR apa kerja rodi mbak."πŸ‘»"Pulang sekolahku siang. Tapi ekskul atau les wajib di sekolah merenggut waktuku. Aku juga harus pulang naik mikrolet (bemo). Jadinya pas pulang juga sudah malam." (Lebay lu ah.) T_T"

"Loh, justru itu dek. Kamu belum pernah merasakan tuntutan sekumpulan tugas kuliah yang harus kamu kerjakan dan bagaimana kamu harus bertanggungjawab karenanya. Mungkin betapa enaknya ngerjain nggak ngerjain tugas, dosen sudah menyerahkan tanggung jawab padamu. Tapi aku masih merindukan betapa pedulinya guru terhadap kita, misalnya ngomel karena kita nggak ngerjain PR." Aku pun hanya terdiam mendengarkan mbak Weyho yang masih terus berbicara. "Mungkin sekarang kamu mengagumi betapa enaknya jadi anak kuliah, tapi suatu hari kamu akan merindukan kehidupan sekolahmu sebelumnya."

SAYA yang berada di masa kuliah selanjutnya: "Mbak Weyho, I KNOW WHAT YOU MEAN."πŸ˜€ Maksudku, tugas-tugas yang dikatakan mbak Weyho memang benar adanya. Berat. Tapi.. jujur.. segala tugas yang pada waktu itu menurutku berat, entah kenapa setelah selesai terasa ringan dan lega adanya. Aku merasa plong gitu. Selain itu, berkat tugas itu aku menjadi tahu akan hal yang baru dan membuatku semakin memahami materi, walaupun nggak semuanya hehehee...πŸ‘

Kembali di masa sekarang, saya yang baru lulus kuliah: Pada masa kuliah saya membayangkan apabila lulus nanti, saya sudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang saya minati. Saya bekerja dengan rajin, menutup keuangan keluarga, ambil kursus membuat komik manga dan bahasa Jepang, blablabla...sejuta keinginan lainnya. Namun ternyata bayangan tidak seindah realita. Sudah satu bulan setengah berlalu, aku masih berstatus pengangguran baru. Hellooow... still fresh graduate loh xixixi....😁 (Jadi keinget lagu Iwan Fals yang berjudul Sarjana Muda):
 
Engkau sarjana muda
Resah mencari kerja
Mengandalkan ijazahmu
Empat tahun lamanya
Bergelut dengan buku
'Tuk jaminan masa depan

Terkadang membayangkan sesuatu ke depan secara berlebihan juga nggak bagus ya. Tapi apa salahnya membayangkan atau merencanakan sesuatu untuk diri sendiri ke depannya. Dengan begitu aku dapat mengukur seberapa maju kehidupan yang saya jalani. Kata ayah, hidup itu tidak apa kalau dijalani seperti air mengalir, namun kamu juga harus punya rencana hidup ke depan agar kamu dapat menjadi manusia yang mandiri, terus maju, terus ada, dan bisa terus bertahan hidup.πŸ‘¨Waw, tiba-tiba aku memikirkan perkataan Rene Descartes, cogito ergo sum (aku berpikir maka aku ada).Speechles, guys!πŸ˜‘

Hasil gambar untuk ayah

Memang benar kata ayah, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Akhir-akhir ini ayah sering sekali mengatakan 'aluamah'. Aku makan terlalu banyak dibilang 'aluamah'. Aku bermain terlalu lama dibilang 'aluamah'. Apapun yang aku lakukan secara berlebihan ayah bilang 'aluamah'. Lantas aku bertanya, "Kenapa ayah selalu bilang begitu?" Ayah pun menjawab, "Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Seperti saat kamu minum es sirup. Kamu bisa mengambil secukupnya dan menikmati kesegarannya. Tidak perlu mengambil satu gelas besar dan mengisinya penuh. Lalu kamu meminumnya secara berlebihan.(AYAH..??!!!πŸ˜“) Itu aluamah namanya."

Jadi aku simpulkan penjelasan ayah dengan kaitannya apapun yang aku bayangkan secara berlebihan itu berarti tidak baik. GOOD! Tunggu sebentar! Aku akan mencari definisi dari aluamah itu sendiri. Bukan berarti aku tidak mempercayaimu, ayah. Tetapi aku ingin mengetahui lebih. Okay aku baru saja mencarinya. Aku menyimpulkan bahwa ALUAMAH=HAWA NAFSU. Okey, dad. Pernyataan beliau bisa diterima.πŸ˜‡
Hasil gambar untuk gif kartun perempuan

Sebagai penutup, jadi aku akan terus membayangkan dan mengukur apa yang harus aku lakukan ke depannya (Sesuatu yang sudah lama tidak aku lakukan lagi, wkwkwkk...), namun tidak secara berlebihan. Sepanjang waktu ini, aku akan mempersiapkan segala sesuatunya seperti belajar kembali, menggambar, dan membaca komik (?) wkwkkk...Okay, sampai disini dulu ya curhatanku guys. Tolong doakan aku agar segera mendapatkan pekerjaan. Terima kasih! Bubyeee....πŸ‘ΈπŸ‘ΈπŸ‘ΈπŸ’—πŸ’™πŸ’š

Selasa, 29 Oktober 2019

Kepo-in Sybil melalui Film, novel, serta riwayat hidup Dari Sudut Pandang Psikologi, yuk! (PART 4)

Definisi Mendalam DID
Clara, Helen, Marcia, Marjorie, Mary, Mike (man), Nancy Lou Ann Baldwin, Peggy Ann Baldwin, Peggy Lou Baldwin, Ruthie, Sid (man), Sybil Ann, Sybil Isabel Dorsett, Vanessa Gaile, Victoria Antoniette Shcarleu (Vicky) dan last interpersonality (the Blonde)
Di dalam dunia Psikologi, gangguan kepribadian tersebut dikenal dalam istilah Dissociative Personality Disorder atau kalau sekarang telah diubah menjadi istilah Dissociative Identity Disorder (DID). Dissociative Identity Disorder atau DID adalah kondisi berat dimana kepribadian seseorang terbagi menjadi dua atau lebih kepribadian yang berbeda. Salah satu kepribadian dapat mengambil alih kepribadian utama dalam suatu individu atau seseorang. (www.dosenpsikologi.com/kepribadian-ganda)

Menurut Nevis, Rathus dan Greene (Psikologi Abnormal, 2005), psikologi kepribadian ganda adalah apabila seseorang atau individu memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda, atau juga dapat disebut sebagai kepribadian pengganti. Masing-masing kepribadian tersebut dapat memiliki ingatan yang spesifik dan juga sifat yang spesifik dalam tubuh satu orang. Dalam beberapa kasus, kepribadian-kepribadian tersebut dapat menunjukkan hasil pemeriksaan medis yang berbeda – beda.

Berdasarkan kisah Sybil jika dikaitkan dengan keterangan dari DSM-IV-TR, kriteria untuk DID, yakni diantaranya sebagai berikut:

1) Harus ada dua atau lebih identitas atau kesadaran yang berbeda di dalam diri orang tersebut. (Tanpa disadari, Sybil hidup bertahun-tahun dengan 16 kepribadian lainnya. Masing-masing memiliki kepribadian yang berbeda).

2) Kepribadian-kepribadian ini secara berulang mengambil alih perilaku orang tersebut/ switching. (Dapat diketahui dari Sybil yang tiap kali terbangun di tempat yang tidak dikenalnya, barang-barang termasuk berbagai jenis pakaian yang berbeda-beda di dalam lemarinya. Seakan-akan bukan hanya Sybil yang tinggal di tempat itu).

3) Adanya ketidakmampuan untuk mengingat informasi penting yang berkenaan dengan dirinya yang terlalu luar biasa untuk dianggap hanya sebagai lupa biasa.

(Seringkali terdistorsi waktu yang manakala Sybil merasa kehilangan waktu dalam jangka panjang yang tidak pernah diingatnya, misal: seakan-akan baru terbangun dari tidur dan baru menyadari bahwa ia telah melewatkan hari sekitar 1 Minggu/ bulan tanpa ingat apa yang sudah dilakukannya sepanjang durasi waktu tersebut).

4) Gangguan-gangguan yang terjadi ini tidak terjadi karena efek psikologis dari substansi seperti alkohol atau obat-obatan atau karena kondisi medis seperti demam. (Berdasarkan hasil analisis Dr. Wilbur, ditemukan penyebab hadirnya gangguan tersebut yakni dari sejumlah traumatik yang dialami oleh Sybil sejak dini).





To be continued...






Aijin Isbatikah

Mahasiswa (Psi) & Pengamat Film



Referensi:


Catatan Facebook Admin Blogger (Aijin Dari Goa Hantu)


Tulisan Blog Admin dari entri sebelumnya (Go Blog Harian Saya/ 2013)


Drs. Jalaludin Rakhmat, M.Sc. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya


Gladding, T. Samuel. (2012). Konseling: Profesi yang Menyeluruh. Jakarta




http://dosenpsikologi.com/kepribadian-ganda diunduh pada tanggal 11 September 2017





http://www.kompasiana.com/dinioktaviani/dissociative-identity-disorder-did_552c02c06ea834b8168b45b9 diunduh pada tanggal 11 September 2017

Rabu, 23 Oktober 2019

Kepo-in Sybil melalui Film, novel, serta riwayat hidup Dari Sudut Pandang Psikologi, yuk! (PART 3)

Dr Willbur dan kepribadian yang terpecah

Menjelang dewasa, Sybil merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya. Dia sering merasa melupakan waktu. Jadi begini, di saat pagi hari dia berangkat kerja dan beraktivitas seperti biasanya, tiba-tiba dia merasa lupa dengan waktu lainnya, lebih sering tepatnya waktu hampir malam. Dia tidak mengingat sama sekali kapan meletakkan gaun baru di lemari, sehabis bekerja dia kemana, ataupun lainnya. Lalu dia memeriksakan diri di psikiater (Dr. Willbur). Namun ibunya menghalangi pertemuan mereka dengan memberitahukan bahwa Sybil sakit. Hari-hari pun kian berlanjut yang berakhir dengan Dr Willbur yang akhirnya pindah di Ohama. Namun kesempatan terapi muncul kembali di saat ibunya telah tiada. Sybil mendengar berita bahwa Dr Willbur sedang berada di New York. Kemudian Sybil memutuskan untuk mencarinya. Lalu setelah terapi dengan menceritakan waktunya yang sering hilang tanpa disadari, Sybil didiagnosa menderita gangguan Fugue. Gangguan ini merupakan gangguan amnesia yang lebih berat dari gangguan dissociative amnesia. 

Keduanya memang sama-sama melupakan identitas aslinya, namun dissociative fugue lebih berat daripada salah satu sebelumnya. Gangguan itu dapat membuat seseorang meninggalkan rumah dan pekerjaannya, lalu membentuk identitas baru serta segala kebutuhan hidup yang baru seperti membangun rumah baru, pekerjaan baru dan kepribadiannya baru pula. Akan tetapi, setelah sadar (istilahnya sembuh sementara), si penderita tidak mengingat kembali apa yang ia lakukan ketika menderita gangguan fugue tersebut. Kemudian Dr Willbur membantunya, lantas menemukan beberapa kepribadian yang merasuki dirinya. Totalnya sepanjang 16 kepribadian.

Seingatku waktu itu, Sybil dihipnotis oleh beliau dan membuatnya terkejut dengan kepribadian yang muncul secara tiba-tiba. Banyak pertentangan, pertikaian, serta perdebatan antara Dr Willbur dengan berbagai kepribadian Sybil yang selalu keluar silih-berganti tanpa ditebak secara pasti. Beliau mencoba untuk berteman dengan kepribadian-kepribadian Sybil. Pada akhirnya, beliau berhasil menemukan titik fokus dari kepribadian Sybil yang terpecah yaitu kenangan-kenangan lama yang penuh sakit dan luka sehingga membuatnya tertekan dan tidak mampu untuk membendung semua perasaan yang selalu ditahannya. (nama-nama 16 kepribadian:)

(Keenam belas nama dari kepribadian Sybil terdapat di notes at my facebook):) 



Masing-masing pribadi itu berbeda satu sama lain dan dari Sybil; semua tahu akn adanya Sybil dan pribadi-pribadi lainnya. Akan tetapi Sybil sendiri tidak mengetahui tetnag yang lain sampai Dr. Wilbur menceritakannya. (Hal. 319)



Interpersonal communication --->Dr Wilbur dan Sybil

Kepribadian Sybil yang terpecah adalah kepingan-kepingan kecil dirinya yang sudah lama terpisah dengan rasa frustasi tingkat tinggi. Kepingan trauma yang terpecah dari kepribadiannya yang masih berusia kanak-kanak hingga dewasa. Dr Willbur berusaha selama 11 tahun untuk menyamakan kesebelas kepribadian itu dalam satu personal. Pada akhirnya Sybil mengeluarkan segala uneg-uneg kebenciannya pada ibunya yang selalu menyiksanya serta merasakan dosa yang sangat besar karena telah membenci ibunya sendiri. Setelah itu, Sybil semakin lama semakin membaik dengan segala kepribadiannya semakin menyatu dalam tiap personal. Kepribadiannya menjadi kepribadian yang baru yaitu sebagai sosok Sybil yang baru!

Tahukah, bahwa setelah penyembuhannya, Sybil dan Dr Willbur menjadi teman yang sangat dekat. Selama masa proses penyembuhan, Sybil merasa memiliki seorang teman sekaligus seseorang yang menyayanginya selain nenek atau ayahnya. Segala perhatian Dr Wilbur membuatnya sangat nyaman sekaligus mempengaruhi keseluruhan perilaku dan proses mentalnya dapat dengan mudah terkendali.

Dalam film ini, Dr Wilbur turut mengajarkan tentang The Use of Pshycology in Communication/ penggunaan psikologi dalam komunikasi kepada Sybil yang selalu memperhatikan kebiasaan/ perilaku  dan perubahan sikap Sybil serta membangun good relationship dengan salah satu pasiennya itu. Namun menurut saya komunikasi yang dihasilkan oleh Dr Wilbur tidak terlalu efektif dikarenakan membutuhkan waktu yang lama untuk mengenal salah satu pasiennya itu, beliau membutuhkan waktu 11 tahun untuk menyatukan kepribadian Sybil. Tetapi dengan profesinya sebagai psikiater dan kesungguhannya dalam mengobati pasiennya, say turut mengacungkan jempol.



To be continued...
                                           




Aijin Isbatikah

Mahasiswa (Psi) & Pengamat Film
Referensi:

Catatan Facebook Admin Blogger (Aijin Dari Goa Hantu)


Tulisan Blog Admin dari entri sebelumnya (Go Blog Harian Saya/ 2013)


Drs. Jalaludin Rakhmat, M.Sc. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya

Gladding, T. Samuel. (2012). Konseling: Profesi yang Menyeluruh. Jakarta

http://dosenpsikologi.com/kepribadian-ganda diunduh pada tanggal 11 September 2017

Senin, 21 Oktober 2019

Kepo-in Sybil melalui Film, novel, serta riwayat hidup Dari Sudut Pandang Psikologi, yuk! (PART 2)

Ibunya dengan gangguan schizophrenia

Seorang gadis yang terpecah menjadi 16 kepribadian dikarenakan penyiksaan yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri! Jadi sebelum Sybil lahir, ibunya sudah menderita gangguan kelainan dengan nama gejala catatonia dari gangguan schizophrenia. Katanya sih dikarenakan faktor keturunan juga. Jadi kemungkinan dari generasi-generasi sebelumnya hingga gangguan tersebut mengidap pada ibu Sybil.
“Tetapi Dr. Wilbur, kita sudah menjawab persoalan itu. Kita sudah pastikan jawaban terhadap pertanyaan yang bersifat filsafat siapakah saya? Saya adalah saya. Anda adalah anda. Saya berpikir, karena itu saya ada. Ada kalimat latin untuk itu : Cogito ergo sum. Ya itulah dia.” ~Vicky, salah satu personality Sybil

Katanya mas wikipedia, skizofrenia itu seperti salah satu gangguan kejiwaan dan kondisi medis yang mempengaruhi otak manusia (fungi normal kognitif, emosional, dan tingkah laku). Maka dari itu, ibunya Sybil tidak memiliki afeksi/ kasih sayang pada anaknya ditandai dengan penyiksaan yang dilakukannya sedari Sybil kecil, bahkan rasa keibuannya hampir tidak ada! Bayangkan saja,sejak Sybil lahir, yang merawat adalah ayah dan neneknya. Sementara ibunya hanya menyusuinya, tidak lebih. Bahkan tidak pernah mengusap ataupun menyentuh anaknya. Faktor kelainan yang di derita oleh ibunya juga ditandai dengan pembuktian bahwa sebenarnya beliau mengidap skizofrenia dikarenakan dalam hidupnya pernah mengalami keguguran 4 kali dalam kurun waktu 13 tahun dari awal perkawinan. Wanita mana yang tidak tertekan jika mengalami hal seperti itu dan itu membuat beliau menjadi serba emosional, delusi(keyakinan yang salah) serta halusinasi. Sehingga itu membuat beliau merasa ragu untuk memiliki anak dan sering menggendong anak tetangganya dan merawatnya, bahkan sering bergurau akan mengambil bayi dari seorang ibu, waw!!!!!

Sementara Sybil sendiri, sejak kecil selalu disiksa oleh ibunya dengan berbagai perbuatan yang sadis. Dapat diketahui bahwa sejak bayi, dia dirawat oleh ayah dan neneknya. Kadangkala, ibunya sering membawanya diam-diam dan mengikat mulut Sybil dengan kain handuk agar tangisan Sybil tidak terdengar oleh neneknya. Tentu saja, dia sedang disiksa. Sybil pernah disuruh minum susu yang mengandung magnesia. Lalu dia diangkat dan didudukkan di kedua kaki ibunya. Padahal waktu itu, ia sedang mengalami kejang-kejang!>:O Tubuhnya juga sering diangkat, dipukuli dan dilempar dari satu ruangan ke ruangan yang lain!!!!
"Seorang gadis (Sybil) yang mulutnya diikat dan alat kelaminnya dimasukkan sejenis selang panjang yang dimasukkan pada baskom berisi es batu (banyak banget!!!!) Gadis kecil itu menangis,"kasian....>_<"o

Sebenarnya bukan hanya itu, alat kelaminnya pernah dimasukkan bermacam-macam benda berbahaya seperti lampu baterai, botol kosong kecil, kotak perak kecil, gagang pisau makan, pisau perak kecil, dan gesper. Aku bertambah ngeri ketika membaca barisan terakhir ini yang aku ketahui setelah membaca rentetan kisah nyatanya. BAHKAN  pada saat dimandikan, ibunya selalu memasukkan jari di alat kelamin anaknya sendiri. (Aku pikir, INI SUDAH KETERLALUAN!)

Aku sangat sedih ketika membaca rentetan nyatanya lagi di saat Sybil divonis tidak dapat memiliki anak dikarenakan selaput darahnya yang sudah rusak dan penuh dengan sayatan luka. Astaghfirulah!>:( Penganiayaan serta penyiksaan seksual yang dilakukan oleh ibunya sangatlah menyakitkan.
Bagian film yang membuatku tidak habis pikir ketika ibunya mengajak Sybil berjalan mendekati rumah tetangganya dan ibunya buang air besar disana. Aku sudah lupa apa maksud tujuan beliau, namun yang pasti rentetan hidup Sybil mengalami ketekanan mental yang luar biasa. Apalagi semenjak neneknya meninggal, dia tidak menangis sama sekali. Dari situlah dia menjadi hidup tanpa cinta/ kasih sayang dan lambat laun kepribadiannya terpecah dengan ketekanan mental yang tidak dapat ditahan/ dibendung lagi.

To be continued...



Aijin Isbatikah


Mahasiswa (Psi) & Pengamat Film



Referensi:

Catatan Facebook Admin Blogger (Aijin Dari Goa Hantu)
Tulisan Blog Admin dari entri sebelumnya (Go Blog Harian Saya/ 2013)
Drs. Jalaludin Rakhmat, M.Sc. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya
Gladding, T. Samuel. (2012). Konseling: Profesi yang Menyeluruh. Jakarta
http://dosenpsikologi.com/kepribadian-ganda diunduh pada tanggal 11 September 2017

Minggu, 20 Oktober 2019

Kepo-in Sybil melalui Film, novel, serta riwayat hidup Dari Sudut Pandang Psikologi, yuk! (PART 1)

Entah kenapa sebelum saya menggeluti dunia Psikologi, saya selalu tertarik membaca, menonton film, bahkan mendengar kisah mengenai orang-orang yang dianggap memiliki kepribadian atau perilaku yang berbeda dengan orang lain hingga menyebabkan mereka dianggap sebagai orang yang aneh dan dijauhi, dikucilkan, hingga kebanyakan dianggap gila. Mereka mungkin terlihat normal secara fisik, namun sebenarnya yang terjadi adalah mereka sakit secara psikis. Naasnya, mereka (yang berkepribadian abnormal) yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang pada dasarnya awam dan tidak pernah dibekali sejumlah pengetahuan tentang ‘sakit yang tidak terlihat’ tersebut menjadi menderita dan semakin sulit meraba kehidupan yang nyata.

“…tidakkah Anda mengerti bahwa mereka (split personality) adalah bagian-bagian yang berbeda dari orang yang sama?”  ~Dr. Wilbur

 Saya ingat betul pada tahun 2011, saya menonton salah satu film di stasiun tv swasta (Trans 7) waktu larut malam. Suatu hal yang membuatku tertarik adalah  salah satu wujud seorang gadis bertubuh ramping, berambut panjang sebahu (seingatku), kikuk, dan misterius. Sosok tertekannya memperlihatkan sesuatu, namun jelas tidak tampak. Aku pun mulai menontonnya!

 

Dan kalian tahu?! Sesudah menonton film itu sampai the end, esok paginya aku langsung menjelajahi internet dan mencari tentang keseluruhan kebenarannya. Aku tidak menyangka sama sekali bahwa kisah itu memang nyata dan dari keseluruhan film itu, belum mewakili keseluruhan penderitaan kehidupannya. Mungkin jika kalian pernah membaca my note facebook, pasti akan mengingat hasil pencampuran dari beberapa referensi yang pernah aku masukkan (gado-gado kali')!!!!!T_T" Entah kenapa kisah itu mengundang rasa simpati saya pada tokoh utama tersebut sembari berdecak kagum atas perjuangannya.

 

Okay, deh! Langsung saja saya bahas kisah Sybil dari beberapa hasil rangkuman saya (film, buku, serta riwayat hidup) melalui sudut pandang psikologi.

 

Pernahkah kalian mendengar nama ‘Shirley Ardell Mason’? Seorang wanita yang sama sekali tidak menyadari bahwa dirinya memiliki kepribadian yang terpecah-pecah. kepribadian yang terpecah-pecah itu memiliki kepribadian yang berbeda pula. Misalnya si A yang seharusnya dikenal dengan kepribadian pemalu, selalu berpakaian sederhana, dan tidak banyak bicara di depan anda. Tiba-tiba saja di lain hari, kita bertemu dengan orang yang sama, namun memiliki kepribadian yang jauh berbeda daripada sebelumnya, penampilan yang berbeda, berbicara dengan logat yang berbeda, dan sama sekali tidak mengenali anda. Lalu pada hari berikutnya, anda bertemu dengan si A yang memiliki kepribadiannya yang seperti anda kenal (pemalu, selalu berpakaian sederhana, dan tidak banyak bicara). Pada saat anda melanjutkan obrolan anda pada saat pertemuan terakhir dengannya sebelumnya, si A terlihat bingung dan seolah-olah tidak pernah membicarakannya.

 

Nah, nama tokoh terpenting dalam film tersebut ialah Sybil yang memiliki nama  asli Shirley Ardell Mason (1923 – 1998), wanita asal Dodge Center, Minnesota, Amerika. Menurut mas Wikipedia, isi biodatanya sih gitu yaa...-_-"



To be continued...
Aijin Isbatikah
Mahasiswa (Psi) & Pengamat Film

Referensi:
Catatan Facebook Admin Blogger (Aijin Dari Goa Hantu)
Tulisan Blog Admin dari entri sebelumnya (Go Blog Harian Saya/ 2013)
Drs. Jalaludin Rakhmat, M.Sc. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya
Gladding, T. Samuel. (2012). Konseling: Profesi yang Menyeluruh. Jakarta
https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/mengenal-penyakit-disosiatif-kepribadian-ganda/ diunduh pada tanggal 11 September 2017
http://dosenpsikologi.com/kepribadian-ganda diunduh pada tanggal 11 September 2017
https://psikologiabnormal.wikispaces.com/Dissociative+Identity+Disorder diunduh pada tanggal 11 September 2017
http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/10/kenali-ciri-orang-yang-memiliki-kepribadian-ganda diunduh pada tanggal 11 September 2017
http://www.kompasiana.com/dinioktaviani/dissociative-identity-disorder-did_552c02c06ea834b8168b45b9 diunduh pada tanggal 11 September 2017