pesan pembuka dan penutup

Senin, 21 Oktober 2019

Kepo-in Sybil melalui Film, novel, serta riwayat hidup Dari Sudut Pandang Psikologi, yuk! (PART 2)

Ibunya dengan gangguan schizophrenia

Seorang gadis yang terpecah menjadi 16 kepribadian dikarenakan penyiksaan yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri! Jadi sebelum Sybil lahir, ibunya sudah menderita gangguan kelainan dengan nama gejala catatonia dari gangguan schizophrenia. Katanya sih dikarenakan faktor keturunan juga. Jadi kemungkinan dari generasi-generasi sebelumnya hingga gangguan tersebut mengidap pada ibu Sybil.
“Tetapi Dr. Wilbur, kita sudah menjawab persoalan itu. Kita sudah pastikan jawaban terhadap pertanyaan yang bersifat filsafat siapakah saya? Saya adalah saya. Anda adalah anda. Saya berpikir, karena itu saya ada. Ada kalimat latin untuk itu : Cogito ergo sum. Ya itulah dia.” ~Vicky, salah satu personality Sybil

Katanya mas wikipedia, skizofrenia itu seperti salah satu gangguan kejiwaan dan kondisi medis yang mempengaruhi otak manusia (fungi normal kognitif, emosional, dan tingkah laku). Maka dari itu, ibunya Sybil tidak memiliki afeksi/ kasih sayang pada anaknya ditandai dengan penyiksaan yang dilakukannya sedari Sybil kecil, bahkan rasa keibuannya hampir tidak ada! Bayangkan saja,sejak Sybil lahir, yang merawat adalah ayah dan neneknya. Sementara ibunya hanya menyusuinya, tidak lebih. Bahkan tidak pernah mengusap ataupun menyentuh anaknya. Faktor kelainan yang di derita oleh ibunya juga ditandai dengan pembuktian bahwa sebenarnya beliau mengidap skizofrenia dikarenakan dalam hidupnya pernah mengalami keguguran 4 kali dalam kurun waktu 13 tahun dari awal perkawinan. Wanita mana yang tidak tertekan jika mengalami hal seperti itu dan itu membuat beliau menjadi serba emosional, delusi(keyakinan yang salah) serta halusinasi. Sehingga itu membuat beliau merasa ragu untuk memiliki anak dan sering menggendong anak tetangganya dan merawatnya, bahkan sering bergurau akan mengambil bayi dari seorang ibu, waw!!!!!

Sementara Sybil sendiri, sejak kecil selalu disiksa oleh ibunya dengan berbagai perbuatan yang sadis. Dapat diketahui bahwa sejak bayi, dia dirawat oleh ayah dan neneknya. Kadangkala, ibunya sering membawanya diam-diam dan mengikat mulut Sybil dengan kain handuk agar tangisan Sybil tidak terdengar oleh neneknya. Tentu saja, dia sedang disiksa. Sybil pernah disuruh minum susu yang mengandung magnesia. Lalu dia diangkat dan didudukkan di kedua kaki ibunya. Padahal waktu itu, ia sedang mengalami kejang-kejang!>:O Tubuhnya juga sering diangkat, dipukuli dan dilempar dari satu ruangan ke ruangan yang lain!!!!
"Seorang gadis (Sybil) yang mulutnya diikat dan alat kelaminnya dimasukkan sejenis selang panjang yang dimasukkan pada baskom berisi es batu (banyak banget!!!!) Gadis kecil itu menangis,"kasian....>_<"o

Sebenarnya bukan hanya itu, alat kelaminnya pernah dimasukkan bermacam-macam benda berbahaya seperti lampu baterai, botol kosong kecil, kotak perak kecil, gagang pisau makan, pisau perak kecil, dan gesper. Aku bertambah ngeri ketika membaca barisan terakhir ini yang aku ketahui setelah membaca rentetan kisah nyatanya. BAHKAN  pada saat dimandikan, ibunya selalu memasukkan jari di alat kelamin anaknya sendiri. (Aku pikir, INI SUDAH KETERLALUAN!)

Aku sangat sedih ketika membaca rentetan nyatanya lagi di saat Sybil divonis tidak dapat memiliki anak dikarenakan selaput darahnya yang sudah rusak dan penuh dengan sayatan luka. Astaghfirulah!>:( Penganiayaan serta penyiksaan seksual yang dilakukan oleh ibunya sangatlah menyakitkan.
Bagian film yang membuatku tidak habis pikir ketika ibunya mengajak Sybil berjalan mendekati rumah tetangganya dan ibunya buang air besar disana. Aku sudah lupa apa maksud tujuan beliau, namun yang pasti rentetan hidup Sybil mengalami ketekanan mental yang luar biasa. Apalagi semenjak neneknya meninggal, dia tidak menangis sama sekali. Dari situlah dia menjadi hidup tanpa cinta/ kasih sayang dan lambat laun kepribadiannya terpecah dengan ketekanan mental yang tidak dapat ditahan/ dibendung lagi.

To be continued...



Aijin Isbatikah


Mahasiswa (Psi) & Pengamat Film



Referensi:

Catatan Facebook Admin Blogger (Aijin Dari Goa Hantu)
Tulisan Blog Admin dari entri sebelumnya (Go Blog Harian Saya/ 2013)
Drs. Jalaludin Rakhmat, M.Sc. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya
Gladding, T. Samuel. (2012). Konseling: Profesi yang Menyeluruh. Jakarta
http://dosenpsikologi.com/kepribadian-ganda diunduh pada tanggal 11 September 2017

Tidak ada komentar: