pesan pembuka dan penutup

Selasa, 19 Maret 2013

Berbicara Tentang Pewarnaan Pada Faktor Rancangan Dan Arsitektural

Sebelumnya saya meminta maaf karena melalaikan tugas minggu lalu, karena terdapat acara yang tidak dapat ditinggalkan dan merehat tugas mingguan yang seharusnya telah ditunaikan minggu lalu. Kini saya akan memasukkan tugas minggu lalu. Tugas minggu lalu cukup unik. Masing-masing kelompok diberi beberapa tema sub judul yang masing-masing berhubungan dengan 'psikologi komunikasi'. Kenapa terbilang unik? Bayangkan saja, kelompok kami kebagian tentang FAKTOR RANCANGAN DAN ARSITEKTURAL yang sudah jelas berkaitan dengan bangunan dan orang-orang arsitek, begitu awal pemikiran sebelumnya.
Kami mulai searching dan membuka buku, alhamdulillah ketemu juga. Kurang lebih tertera beberapa baris seperti yang ada di dalam buku PSIKOLOGI KOMUNIKASI oleh Drs. Jalaluddin Rakhmat, M. Sc. Mari kita baca dan pahami bersama, let's see yaaayyyy!!!!!!


Osmond (1957) dan Sommer (1969)
"Membedakan antara desain bangunan yang mendorong orang untuk berinteraksi/ sociopetal dan rancangan bangunan yang menyebabkan orang menghindari interaksi/ sociofugal. Pengaturan ruangan juga telah terbukti mempengaruhi pola-pola perilaku yang terjadi di tempat itu."

Dewasa ini telah tumbuh perhatian di kalangan para arsitek pada pengaruh lingkungan yang dibuat manusia terhadap perilaku penghuninya. Satu rancangan arsitektur dapat mempengaruhi pola komunikasi di antara orang-orang yang hidup dalam naungan arsitektural tertentu.

===================================================================
Pada intinya adalah faktor rancangan dan arsitektural sangat berkaitan sekali dengan keberadaan psikologis tiap-tiap individu. Misalnya, saya membaca salah satu blog yang menjelaskan bahwa rancangan arsitektur bangunan sering memanfaatkan warna dalam efek psikologis seseorang. Sebagai suatu fenomena si pemilik menginginkan bangunan rumah yang enerjik, dinamis, aktif, komunikatif, bersifat kesemangatan dan terkesan mewah, maka dipilihlah pewarnaan merah. Begitu pula dengan karakter seseorang yang natural, terkesan nyaman, ramah dan akrab, maka dipilihlah warna cokelat. Begitu pula dengan pewarnaan lainnya. Semua hal itu cukup mempengaruhi komunikasi dan perilaku seseorang di dalam naungan bangunan tersebut. Cukup komunikatif, bukan?

Tidak ada komentar: