Psikoanalisis
ala Sigmund Freud
"Before you diagnose yourself with depression or low self-esteem, first make sure you are not, in fact, surrounded by assholes"~Sigmund Freud |
Menurut saya, terapi yang digunakan oleh Dr Wilbur dalam
proses pengintegrasian kepribadian Sybil ialah terapi psikoanalisis (Sigmund
Freud). Jika dilihat dari bagaimana cara Sybil selalu diminta untuk bercerita
apapun mengenai dirinya sembari berbaring di atas kursi panjang dengan nyaman
pada saat sesi konseling. Sementara Dr Wilbur mendengarkan kliennya bercerita
sambil sesekali melontarkan pertanyaan pada klien. Tidak lupa Dr Wilbur juga
merekam seluruh sesi konseling dengan alat perekam yang saat itu masih
menggunakan alat dan pita perekam yang besar. Selain itu, dapat diketahui Sybil
menjalani terapi Dr Wilbur selama 11 tahun. Itu pun juga harus didasarkan
dengan komitmen, kepercayaan, serta kemauan kuat dari diri si klien.
Yap, melalui penggunaan teori psikoanalisis, kita dapat mengetahui secara jelas bahwa faktor penyebab yang paling utama ialah pengalaman traumatis yang berupa kekerasan/ penyiksaan secara fisik hingga pelecehan seksual yang dilakukan oleh ibunya sendiri. Dikarenakan tidak terlalu kuat menanggung beban traumatis tersebut, maka tanpa sadar subjek seperti menciptakan mekanisme pertahanan diri (defence mechanism) dengan cara menciptakan kepribadian lain di luar kesadarannya agar terlepas dari rasa traumatik hebat yang dialaminya sejak dini.
Nah, demikian bahasan film Sybil dari sudut pandang Psikologi. Secara pribadi, saya lebih menikmati film Sybil remake 2007. Namun film Sybil (1973) tidak kalah menarik untuk ditonton. Tapi mungkin hanya membuat saya sedikit mengantuk, durasi 3 jam boo, wkwk! Tapi kisahnya lebih detail lah. Intinya sih kedua film itu mewakili kisah Sybil yang sebelumnya sudah diterbitkan dalam bentuk buku.
Kalau menurutku sih, masih sulit ditemukan
download kedua versi film Sybil dengan subtitle Indonesia. Kalau sudah begini
sih, mau nggak mau ilmu bahasa Inggris dengan campuran bumbu keSOTOYan kudu
dipakai. Bah!
Siapapun yang berbaik hati.. tolong dong
buatin subtitle Indonesia untuk film ini. Aku doakan semoga panjang umur, makin
makmur, makin ganteng/ cantik, sehat selalu, de el el... semuanyaa deh!
Amiiinnn... =^^=
Sekedar memberitahukan bahwa pembahasan
kali ini merupakan hasil gabungan dari pembahasan-pembahasan sebelumnya
(catatan fb waktu SMA/2011 dan tulisan dari blog saya-Go Blog Harian Saya/
2013). Namun hasil daripada tulisan itu tidak luput dari berbagai referensi dan
ilmu pengetahuan yang saya dapat sehingga semakin mengembangkan apa yang saya
tulis.
Akhir cerita, film ini sangat berkesan dan
menjadi tontonan yang menarik untuk didiskusikan oleh para mahasiswa terutama
mereka yang mengambil jurusan Psikologi serta sebagai pembelajaran untuk
masyarakat yang masih awam mengenai gambaran mengenai gangguan tersebut.
Demikian saya ucapkan terima kasih pada teman-teman pembaca
yang sudah dibela-belain mampir (walk to walk) kesini!
Aijin Isbatikah
Mahasiswa (Psi)
& Pengamat Film
Referensi:
Catatan Facebook Admin Blogger (Aijin Dari Goa Hantu)
Tulisan Blog Admin dari entri sebelumnya (Go Blog Harian
Saya/ 2013)
Drs. Jalaludin Rakhmat, M.Sc. 2008. Psikologi Komunikasi.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya
Gladding, T. Samuel. (2012). Konseling: Profesi yang
Menyeluruh. Jakarta
https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/mengenal-penyakit-disosiatif-kepribadian-ganda/ diunduh pada tanggal 11 September
2017
http://dosenpsikologi.com/kepribadian-ganda diunduh pada tanggal 11 September
2017
https://psikologiabnormal.wikispaces.com/Dissociative+Identity+Disorder diunduh pada tanggal 11 September
2017
http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/10/kenali-ciri-orang-yang-memiliki-kepribadian-ganda diunduh pada tanggal 11 September
2017
http://www.kompasiana.com/dinioktaviani/dissociative-identity-disorder-did_552c02c06ea834b8168b45b9 diunduh pada tanggal 11 September
2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar