pesan pembuka dan penutup

Kamis, 12 September 2019

Mari Analisis Film Lawas (The Machinist) Melalui Sudut Pandang Psikologi Part 1


Trevor Reznik: Stevie, I haven't slept in a year.

Stevie: Jesus Christ!
Trevor Reznik: I tried him too.


“LARI DARI TANGGUNG JAWAB, TIDAK AKAN PERNAH MENYELESAIKAN MASALAH.”

Begitulah kalimat terakhir yang tertera pada film The Machinist yang tayang di bioskop pada tahun 2004 silam. Apabila kita mengesampingkan sisi adegan ‘buka’bukaan’, kita akan melihat sesuatu yang lain, yakni dimulai dari kisah seorang pekerja buruh mesinĂ tidak tidur selama setahunĂ dikejar dosa. Setidaknya pesan itulah yang saya tangkap dari film itu. Waw! Menurut kalian pesan apalagi yang tersampaikan dari film itu? Yap! Menurut kalian, apa yang akan terjadi, jika ada seseorang yang tidak tidur selama satu tahun (pagi-siang-sore-malam)? Jadi orang itu terus beraktivitas selama 24 jam penuh. Tanpa istirahat! Bagaimana bisa? Satu demi satu, keganjilan pun mulai terlihat.

Kisah hidup yang tidak produktif
Sudah satu tahun Trevor Reznik tidak dapat tidur di malam hari. Tubuhnya kian kurus kering, kalau jalan agak setengah membungkuk, cara bicaranya lambat-lambat, dan pupil matanya tampak mengantuk (sayu). Bahkan atasannya mengira bahwa ia memakai narkoba. Jikalau Reznik tidak dapat tidur di malam hari, ia menggunakan waktunya untuk membersihkan rumahnya (ex: menyikat lantai kamar mandi). Dengan mudah ia menemukan kotoran di lantai dan langsung membersihkannya. Selain itu, Ia suka sekali mencuci tangannya dan membilasnya berkali-kali. Seakan-akan dicuci dan dibilas berapa kali pun belum benar-benar bersih. Reznik selalu mencuci tangannya dengan sabun apapun.
Sudah satu tahun ia mengalami kesulitan tidur, walaupun terkadang di sela-sela waktu Reznik tampak tidur-tidur ayam. Reznik juga mengalami gangguan nafsu makan. Di saat ia memaksa memakan makanan apapun yang ada, di saat itulah juga Reznik berakhir dengan memuntahkan makanannya (karena mual secara tiba-tiba, tidak disengaja).
Gambaran mengenai Trevor Reznik terus berlanjut dengan keberadaannya di lingkungan kerja. Ia tampak akrab dengan teman-temannya (walaupun ia menolak diajak pergi karena lelah), kecuali dengan atasannya (yang selalu mengawasinya dalam bekerja). semenjak Reznik bermasalah dengan atasannya, Reznik cenderung agak tertekan saat atasannya menuduhnya menggunakan narkoba dan ia diminta untuk tes urine. Dari situlah ia bertemu dengan salah satu pekerja yang mengaku bekerja disana juga. Ia menjadi agak tidak fokus. Ketidakfokusannya itu membuat salah satu temannya kehilangan tangan kirinya. Salah satu peristiwa mengejutkan itu yang kemudian semakin memicu Trevor Reznik untuk menyelidiki sesuatu yang menurutnya masuk di akal.


to be continued


Referensi:

www.digilib.unimus.ac.id diunduh pada tanggal 3 November 2017



Tidak ada komentar: