pesan pembuka dan penutup

Minggu, 22 September 2019

Mari Analisis Film Lawas (The Machinist) Melalui Sudut Pandang Psikologi Part 4

Paranoid dan Halusinasi
  
*Paranoid & Halusinasi*

   A. Paranoid
M-O-T-H-E-R?

Trevor Reznik mengalami berbagai gejala paranoid, yakni sebagai berikut:
   a.   Kecurigaan yang sangat berlebihan
   b.    Meyakini akan adanya motif-motif tersembunyi dari orang lain
  c. Merasa akan dimanfaatkan atau dikhianati oleh orang lain (teman-temannya)
   d.   Ketidakmampuan bekerjasama dengan orang lain
   e.    Rasa permusuhan
   
   B.  Halusinasi
Ivan: Oh, no. You look like you seen a ghost.
Trevor Reznik: Funny you should say that. The guys at work don't think you exist.
Halusinasi merupakan suatu keadaan dimana persepsi seseorang melalui panca indera tanpa ada stimulus (rangsangan) yang nyata. Halusinasi dapat terjadi pada setiap panca indera (penglihatan, penciuman, pendengaran, pengecap, perabaan). Dapat kita ketahui bahwa Viktor Reznik mengalami halusinasi visual (penglihatan) dan halusinasi auditory (pendengaran) secara bersamaan.
Tahapan halusinasi
   
   a.   Sleep disorder
Karakteristik: Seseorang yang merasa banyak masalah dan ingin menghindar dari lingkungan. Masalah semakin terasa sulit karena berbagai stressor terkumpul dan dukungan yang kurang.
Perilaku: susah tidur yang berlangsung secara terus-menerus.
Jika dilihat dari awal hingga akhir cerita, dapat diketahui bahwa kesulitan tidur yang dialami Reznik berasal dari stressor yang telah sengaja ia lupakan. Penyebab stres yang seharusnya ia tuntaskan, malah ia pendam. Ia lebih memilih melupakan permasalahan itu dan membuka lembaran yang baru (flight). Akan tetapi hal yang tidak diketahui oleh Reznik ialah walaupun ia telah lupa dan tidak ingat sama sekali masalah itu, permasalahan itu tetap terpendam di bawah alam bawah sadarnya. Hal itulah yang akhirnya membuatnya kesulitan tidur.
   b.    Comforthing
Karakteristik: mengalami perasaan mendalam seperti ansietas, kesepian, rasa bersalah, takut, dan mencoba berpikiran yang menyenangkan untuk meredakan perasaan cemas.
Perilaku: klien terkadang tersenyum, tertawa sendiri, menggerakkan bibir tanpa suara, pergerakkan mata yang cepat, respon verbal yang lambat, diam, dan berkonsentrasi.
Dapat diketahui dari setiap Reznik mengalami kecemasan, kesepian, merasa takut dan sebagainya, ia langsung mencari kesenangan di tempat seorang wanita (maaf) ‘bayaran’. Tidak hanya kesenangan untuk (maaf again) ‘meniduri’, akan tetapi mendengar segala curahan hatinya. Segala permasalahan mulai dari kesulitannya untuk tidur hingga kecurigaan-kecurigaannya. Reznik juga selalu tidak banyak bicara, berespon lambat secara verbal dan selalu tampak terpaku dan berkonsentrasi. Pada saat ia mengalami gangguan, matanya melesat kemana-mana (pergerakkannya begitu cepat).
   c.    Condemning
Karakteristik: pengalaman sensori menjijikkan dan menakutkan. Orang tersebut mulai mengambil jarak dengan sumber yang dipersepsikan.
Perilaku: meningkatnya tanda-tanda system saraf otonom akibat kecemasan (peningkatan denyut jantung, pernafasan, dan tekanan darah). Rentang perhatian dengan lingkungan berkurang. Terkadang asik dengan pengalaman sensori dan tidak mampu membedakan mana yang halusinasi dan mana yang nyata (delusi).
Ditunjukkan pada Reznik yang semakin jauh dengan orang-orang disekitarnya dan menganggap bahwa orang-orang di tempat kerjanya tidak menyukainya sama sekali. Selain itu, pada saat mengejar mobil yang ditumpangi oleh salah satu pekerja (yang sebenarnya tidak nyata), ia tidak lagi mempedulikan situasi jalanan kanan-kiri-depan-belakang banyak kendaraan. Ia terus terfokus pada mobil yang ia kejar. Berkali-kali ia tampak berat untuk bernafas dengan baik.

Referensi:

www.digilib.unimus.ac.id diunduh pada tanggal 3 November 2017

Tidak ada komentar: