pesan pembuka dan penutup

Selasa, 24 September 2019

Mari Analisis Film Lawas (The Machinist) Melalui Sudut Pandang Psikologi Part 5~END

Lanjutan tahapan halusinasi:
  

   a.   Controlling

Karakteristik: berhenti untuk menghentikan perlawanan terhadap halusinasi dan mulai tertarik ke dalam situasi halusinasi.
Perilaku: taat pada perintah halusinasi, sulit berhubungan dengan orang lain, respon perhatian terhadap lingkungan berkurang, tremor dan berkeringat.
Reznik sudah tenggelam dalam pengejaran seorang lelaki yang ia sebenarnya tidak sama sekali, namun keberadaannya memiliki arti kuat yakni bertanggung jawab terhadap semua kekacauan yang dibuat oleh Reznik. Bahkan Reznik benar-benar mengobrol dengan orang-orang yang berasal dari gangguan halusinasinya sendiri. Selain pria misterius berjaket hitam, terdapat orang lainnya seperti seorang wanita janda yang berprofesi pelayan dengan anak laki-lakinya.
Reznik
   b.    Conquering

Karakteristik: pengalaman sensori menjadi mengancam jika orang tersebut mengikuti perintah halusinasi.
Perilaku: panic, resiko tinggi mencederai, bunuh diri atau membunuh, ketidakmampuan berespon terhadap lingkungan.
Reznik mengalami gejala kecemasan dan kepanikan yang luar biasa. Selain tidak mampu membedakan lagi mana yang nyata dan mana yang tidak (ex: melihat foto yang seharusnya terdapat sosok temannya dengan dirinya sendiri, namun  seakan-akan melihat foto dengan gambar salah seorang temannya dengan pria misterius tersebut). Ia merasa kacau balau dan mengatakan bahwa semua orang bersekongkol dengan pria misterius itu. Pada saat ia di tengah-tengah melawan pria misterius itu, Reznik memutuskan untuk membunuhnya dan membuangnya ke laut.
Tidak adanya kepekaan dan dukungan dari lingkungan
Salah satu hal terpenting yang harus kita ketahui bahwa Trevor Reznik ialah seorang lelaki yang kesepian. Hidupnya hanya sendirian, tanpa ditemani siapapun. Ia tidak memiliki hubungan dekat dengan ayahnya dan hanya ibunya lah yang menurutnya begitu sayang padanya. Namun ibunya telah meninggal dunia. Ia hanya sebatang kara, tanpa sanak keluarga.
Jadi pada saat ia mengalami gangguan, tidak ada seorang pun yang menyadarinya. Mereka malah menganggap Reznik aneh, suka menghayal, dan gila. Tanpa tahu kenapa temannya berperilaku seperti itu. Tidak adanya kepekaan serta dukungan, membuatnya semakin tertekan dan paranoid, hingga mengalami delusi (kesulitan membedakan antara mana yang nyata dan mana yang tidak nyata.
Yap, jadinya kalau dijabarkan seperti ini, film The Machinist bukanlah hanya kisah seorang pekerja buruh mesin tidak tidur selama setahun dikejar dosa, tapi suatu proses dari kisah seorang pria melarikan diri setelah menabrak anak kecil new life, bad life (insomnia + timbul halusinasi + paranoid) unconscious menjadi conscious (tidur?) di sel tahanan. Ribet amat yak?! Tapi runtut.
Untung bukan cerita horror. Nggak tahu membayangkannya seperti apa kalau misalkan film ini bergenre horror. Coba bayangkan saja, kisah seorang pekerja buruh mesin tidak tidur selama setahun dikejar dosa (?) dikejar arwah gitu? Diminta pertanggungjawabannya?wkwkk.. 3:) Abaikan!


BONUS QUOTE (UNTUK PEMBAHASAN KALI INI):




















Referensi:

www.digilib.unimus.ac.id diunduh pada tanggal 3 November 2017

Tidak ada komentar: